Material tanah longsor nampak menutupi aliran air ke Subak Pau Tihingan. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Bencana tanah longsor mengganggu aktivitas pertanian di Subak Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung. Longsor membuat material tanah menutup saluran air ke Subak Pau. Material itu harus segera dibersihkan, agar aliran air kembali normal, sehingga aktivitas bertani masyarakat setempat tidak terganggu.

Pihak Dinas Pertanian Kabupaten Klungkung didampingi Danramil 1610-02/Banjarangkan Kapten Cba I Nyoman Suryatha bersama unsur terkait di wilayah itu, sudah melaksanakan peninjauan ke lokasi musibah longsor, Selasa (4/2).

Danramil 1610- 02/Banjarangkan Kapten Cba I Nyoman Suryatha menyampaikan, musibah tanah longsor ini, sudah terjadi 29 Januari lalu, dimana material tanah menutup aliran air di Subak Pau.

Baca juga:  Dirawat 5 Jam, Dewa Wisnu Meninggal karena Luka Robek di Organ Dalam

Pengecekan langsung kondisi di lapangan saat itu untuk segera dapat diambil langkah penanganan. Karena dampaknya cukup vital bagi keberlangsungan aktivitas pertanian masyarakat setempat. Menurut Kapten Nyoman, aliran irigasi Subak Pau ini mengairi dua lahan persawahan, yaitu sawah lingkungan Pau dan Mengguna. Dengan musibah ini air total tidak dapat mengairi dua lahan persawahan tersebut.

“Setelah dilakukan pengecekan langsung, untuk hasil ini akan dilaporkan ke Dinas Pertanian dan PU Kabupaten Klungkung. Agar dapat dilakukan penanganan selanjutnya. Hal ini dikarenakan kondisi lokasi yang curam dan alat berat tidak bisa turun,” katanya.

Baca juga:  Setengah Badan Jalan Penghubung Pejeng Jebol, Sebelumnya Terdengar Suara Gemuruh

Sementara itu, apabila menggunakan alternatif pembersihan secara manual akan memakan waktu yang cukup lama, karena tumpukan material longsor cukup tinggi. Pihaknya masih menunggu koordinasi seluruh pihak agar penanganan dapat dilakukan dengan efektif. Sementara dari jajaran TNI, dia menegaskan akan siap untuk terjun langsung membantu proses penanganan longsor ini.

Disisi lain, Kepala Pelaksana BPBD Klungkung Putu Widiada, saat dihubungi Rabu (5/2) mengatakan sudah melakukan assessment ke lokasi bencana. Medan di lokasi memang cukup menyulitkan untuk langsung dilakukan penanganan. Sehingga diperlukan langkah-langkah persiapan dengan melibatkan banyak pihak. “Kami sudah jadwalkan penanganan. Kami sudah bersepakat dengan klian subak. Agar dua subak yang terdampak bisa segera kembali beraktivitas,” tegasnya. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Dua Penambang Tewas Tertimbun di Galian C
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *