Wisatawan menggunakan krim pelindung kulit untuk mengurangi dampak sengatan sinar matahari saat berselancar di Pantai Kuta, Badung, Bali, Kamis (24/10/2019). (BP/Dokumen Antara)

DENPASAR, BALIPOST.com – Beberapa hari belakangan ini, cuaca terik pada siang hari terasa di wilayah Denpasar dan sekitarnya. Padahal, bulan Februari ini Bali masih mengalami musim hujan.

Berdasarkan data pengamatan di Stasiun Geofisika Sanglah Denpasar, suhu maksimum di Bali mencapai 36 derajat Celcius. Ini terjadi pada tanggal 3 dan 4 Februari 2025. Sedangkan suhu minimumnya 24 derajat celcius.

Prakirawan Cuaca BMKG Wilayah III Denpasar, Wulan Wandarana, S.Tr., saat dikonfirmasi, Rabu (5/2) mengungkapkan cuaca panas yang terjadi belakangan ini disebabkan oleh posisi matahari saat ini berada di wilayah seatan dan pergerakannya menuju ekuator. Sehingga, ketika tidak ada atau kurangnya pembentukan awan di suatu wilayah menyebabkan panas matahari langsung ke permukaan bumi.

Baca juga:  Atasi Kebutuhan Air Bersih Warga, LPD Kekeran Kelola PAM Desa

Hal ini menyebabkan cuaca panas terjadi di suatu wilayah tersebut. Ia mengatakan bahwa saat ini wilayah Bali masih mengalami musim hujan dengan puncak musim hujan pada bulan Desember 2024 dan Januari 2025.

Diprakirakan beberapa hari ke depan intensitas hujan di Bali akan mengalami penurunan. Namun demikian, BMKG Wilayah III Denpasar menghimbau masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi serta dampak bencana yang dapat ditimbulkan. Seperti, angin kencang, pohon tumbang, sambaran kilat/petir, genangan air, banjir, dan tanah longsor. (Ketut Winata/balipost)

Baca juga:  PPDN Masuk Bali Lewat Udara Wajib Tunjukkan Ini
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *