AMLAPURA, BALIPOST.com – Ketersediaan stok elpiji 3 kilogram langka di beberapa wilayah. Namun hingga saat ini, distribusi dari agen ke pangkalan di wilayah Karangasem diakui masih aman. Hal itu diungkapkan salah seorang pengusaha pangkalan elpiji melon di Karangasem.
Mulyadi, mengatakan, kalau pasokan gas elpiji melon dari agen ke pangkalan terbilang normal. Namun ia juga tak menampik, terjadi kelangkaan di beberapa wilayah. ”Memang terjadi kelangkaan. Tapi sejauh ini pasokan dari agen ke pangkalan aman,” ujarnya.
Menurut Mulyadi, pasokan yang diterima pangkalan sesuai dengan permintaan. Untuk usahanya sendiri, sekali membeli gas elpiji ke agen mencapai 100 sampai 120 tabung. ”Tergantung permintaan. Tapi sejauh ini belum ada pembatasan,” tuturnya.
Untuk 100 tabung, Mulyadi mengaku langsung mendistribusikan ke sejumlah warung dan masyarakat rumah tangga dengan harga Rp 18 ribu per tabung. ”Aturan dari pertamina, untuk pangkalan hanya boleh mendistribusikan tiga tabung saja untuk warung-warung. Lebih dari itu tidak boleh,” bebernya.
Ia mengakui, di beberapa wilayah, untuk pengguna rumah tangga cukup kesulitan mendapatkan gas elpiji melon. Bahkan, beberapa kali, ia menerima pembeli dari wilayah yang cukup jauh. ”Ada yang dari Candidasa, Abang sampai membeli gas ke rumah. Mungkin pas lagi stok tidak ada,” jelasnya. (Eka Parananda/Balipost)
