Menteri Kebudayaan, Fadli Zon . (BP/Istimewa)

BANJARMASIN, BALIPOST.com – Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengatakan pers tidak bisa dipisahkan dengan kebudayaan, literasi dan narasi yang sangat erat dengan kebudayaan. Tokoh pers kebanyakan tokoh budayawan juga dalam sejarahnya.

Ia menyebutkan nama tokoh pers yang dikenal, mulai Rosihan Anwar hingga Jamaluddin Adinegoro merupakan seorang penulis, jurnalis, dan tokoh pers. Pada umumnya mereka budayawan yang mencintai budaya Indonesia.

“Sejarah Indonesia tidak bisa dipisahkan dengan lisan dan aksara, syair dan seruan tulisan dan keberanian. Dan juga berbagai prasasti kerajaan dan berita perjuangan dalam pers nasional. Kata-kata selalu menjadi nyawa dalam peradaban kita,” ujar Fadli Zon, saat Gala Dinner Hari Pers Nasional, Sabtu (8/2).

Baca juga:  Dinsos P3A Bali dan BKOW Bali Gelar Lomba Busana Kebaya Nasional dan Kain Tenun Endek

Fadli Zon mengatakan dirinya pun mantan wartawan yang merintis profesi jurnalis sejak duduk di bangku kelas tiga SMA. Bahkan, dalam karier dunia penulisan ini, ia sempat menjadi redaktur majalah sastra Horison selama 20 tahun.

“Saya pernah menjadi bagian dunia jurnalistik sejak masih siswa SMA dan mahasiswa, kemudian setelah lulus perguruan tinggi,” kata Fadli Zon.

Ia menyebutkan pers yang bebas dan bertanggung jawab adalah cahaya bagi bangsa. Namun dalam dunia dinamis ini, kebenaran makin kabur dalam riuh disinformasi dan algoritma. “Kita dihadapkan dengan pertanyaan bagaimana kata-kata tetap menjadi penuntun kebenaran. Bagaimana pers menjadi penjaga nurani bangsa,” ujarnya.

Baca juga:  Gubernur Koster Buka Festival Seni Bali Jani III

Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin mengatakan pers memiliki peran sangat strategis sebagai pengawal kebijakan dalam menyampaikan informasi akurat serta bergerak kesadaran publik akan pentingnya kedaulatan pangan.

Gubernur juga menyoroti Tema HPN 2025 “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa” sebagai isu yang sangat relevan dengan kondisi saat ini.

“Ketahanan Pangan bukan persoalan ketersediaan pangan, tapi bagaimana memastikan keberlanjutan retribusi yang merta dan keterjangkauan masyarakat,” ujar H Muhidin.

Malam Gala Dinner HPN 2025 Banjarmasin ini dihadiri oleh Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum, Dr Ir Roy Rizaldi Anwar, yang sebelumnya menjabat Sekda Provinsi Kalimantan Selatan, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina dan juga tokoh pers, Dahlan Iskan.

Baca juga:  Tingkatkan Wawasan lewat Safari Jurnalistik

Hadir juga Dewan Penasehat PWI Pusat, Anton Charlian, Ketua Umum PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, Ketua PWI Kalsel Zainall Hilmie dan Ketua PWI Provinsi dan Kabupaten/Kota se Indonesia. Acara ini juga dihadiri oleh Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI).

Sebelum memberikan sambutan Menteri Kebudayaan Fadli Zon didampingi Gubernur Kalsel H Muhidin dan Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun memberikan penyerahan hadiah kepada pemenang Lomba Puisi. M Roni menjadi pemenang Lomba Puisi yang berlangsung di Wetland Square, Banjarmasin, Kalsel, Jumat (7/2) malam. (Dira Arsana/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *