Perbaikan pedestrian di Pantai Seminyak, Kuta, tertunda akibat cuaca buruk dan harus menunggu cuaca membaik. (BP/Par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Perbaikan pedestrian di Pantai Seminyak, Kuta, tertunda akibat cuaca buruk. Proyek sepanjang 27 meter yang awalnya ditargetkan selesai pada Minggu (9/2), harus ditunda karena hujan lebat dan akan segera diselesaikan setelah kondisi memungkinkan.

Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Badung, Anak Agung Rama Putra, saat dikonfirmasi pada Minggu (9/2), membenarkan hal tersebut.

Ia menjelaskan bahwa gelombang pasang dalam beberapa hari terakhir telah mencapai batas pedestrian di kawasan Pantai Samigita, dengan titik terdampak paling parah berada di Pantai Seminyak. Kerusakan pada pedestrian sepanjang 27 meter terjadi pada Jumat (7/2) pagi.

Baca juga:  Jalan Sarikuning Tulungagung Hancur, Puluhan KK Harapkan Perbaikan

“Biasanya, kerusakan tidak separah ini karena Seminyak merupakan kawasan yang relatif aman dari gelombang tinggi. Namun, kemungkinan perubahan arah angin dan arus laut kali ini menyebabkan kerusakan cukup serius,” ujarnya.

Menurutnya, kerusakan yang terjadi berupa pergeseran posisi pedestrian akibat terkikisnya fondasi pasir, sementara struktur pedestrian tetap aman karena terbuat dari beton precast. Ia juga menambahkan bahwa abrasi sebenarnya sudah berlangsung selama dua tahun terakhir, dengan pasir pantai yang terus terkikis akibat perubahan pola arus laut. “Kejadian kali ini tergolong luar biasa karena berdampak langsung pada infrastruktur pedestrian,” katanya.

Baca juga:  Keindahan Kain Tenun dan Kerajinan Khas Bali Digemari Masyarakat Jepang

Persiapan lahan untuk perbaikan dan penyusunan layout lantai kerja sudah dilakukan sejak Jumat. Hingga saat ini, perbaikan baru mencapai 7 meter dari total 27 meter. Target awalnya adalah menyelesaikan perbaikan pada Minggu, tetapi hujan deras yang mengguyur membuat pengerjaan tertunda. Pekerjaan akan dilanjutkan secepatnya dengan mempertimbangkan kondisi cuaca dan situasi di lapangan.

“Kami telah memasang garis pembatas untuk membatasi akses ke area yang rusak. Wisatawan yang biasa jogging atau berjalan di sepanjang pantai juga sudah diberitahu tentang kondisi ini,” tegasnya.

Baca juga:  Lama Terbengkalai, Gedung Lab Perikanan Direnovasi

Terkait penataan pantai, Agung Rama mengungkapkan bahwa pihaknya menggunakan 500 geobag untuk memperkuat struktur pedestrian. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan pedestrian dalam jangka panjang, seperti yang telah diterapkan di Pantai Kuta.

“Kami mengimbau wisatawan dan masyarakat sekitar untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem, terutama yang berkaitan dengan gelombang pasang dan abrasi pantai,” pungkasnya. (Pawarta/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *