Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Agung 2025 di Gedung Presisi, Mapolda, Denpasar, Senin (10/2). (BP/ken)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kapolda Bali Irjen Pol. Daniel Adityajaya memimpin apel gelar pasukan Operasi Keselamatan Agung 2025 di Gedung Presisi, Mapolda, Denpasar, Senin (10/2). Sejumlah wilayah mendapat perhatian khusus karena sering macet, yakni Canggu, Kuta, Seminyak, Jimbaran, Sanur dan Ubud.

Sedangkan operasi tersebut bertujuan untuk cipta kondisi Kamseltibcar lantas menjelang hari raya Idul Fitri 1446 Hijriah. Dalam amanatnya, Kapolda Daniel menyampaikan indikator kemajuan suatu daerah adalah keberadaan lalu lintas dan sarana transportasi yang memadai,
sehingga memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan masyarakat guna mendukung pertumbuhan ekonomi serta kelancaran kegiatan masyarakat. “Di Provinsi Bali dinamika perkembangan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhannya serta teknologi yang semakin kompleks, menimbulkan permasalahan-permasalahan baru di bidang lalu lintas seperti kemacetan,” ujarnya.

Menurutnya arus lalu lintas pada titik-titik dan kawasan strategis seperti di Canggu, Kuta, Seminyak, Jimbaran, Sanur, hingga Ubud, kerap terjadi kemacetan. Pasalnya peningkatan volume kendaraan yang belum berbanding lurus dengan peningkatan infrastruktur jalan, ditengarai sebagai penyebab kemacetan yang sering terjadi pada kawasan atau pada titik-titik tersebut.

Baca juga:  Pengendara Motor Tewas Tertimpa Pohon Pule

Di samping itu, lanjut Irjen Daniel, peningkatan jumlah pelanggaran lalu lintas yang terjadi juga menjadi salah satu permasalahan yang harus dihadapi. Pelanggaran lalu lintas merupakan salah satu pemicu terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Menurut data yang dihimpun Ditlantas Polda Bali pada 2024 terjadi lakalantas sebanyak 192 kejadian dan telah terjadi pelanggaran lalu lintas sebanyak 12.858 kali. Disamping warga
lokal, warga negara asing juga turut menjadi penyumbang angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Bali. “Keselamatan dalam berlalu lintas adalah
sebuah keniscayaan yang harus diwujudkan oleh semua pihak, khususnya bagi Polda Bali dan instansi terkait sebagai pengemban fungsi kamseltibcarlantas,” kata jenderal bintang dua di pundak ini.

Terlebih dalam waktu dekat akan menyambut bulan suci Ramadhan dan kegiatan mudik Idul Fitri 1446 Hijriah yang akan menimbulkan lonjakan mobilitas masyarakat di jalan raya. Oleh karena itu Polri secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan operasi kepolisian di bidang lalu lintas. Salah satunya yaitu Operasi Keselamatan Agung 2025.

Baca juga:  Antisipasi Varian Omicron, Sekda Cek Kesiapan RSD Mangusada

Operasi Keselamatan Agung 2025 ini akan dilaksanakan selama 14 hari mulai 10 hingga 23 Februari 2025 mengedepankan kegiatan preemtif dan preventif secara humanis, serta di dukung dengan kegiatan penegakan hukum menggunakan teknologi ETLE baik statis
maupun mobile. Operasi ini melibatkan 1.079 personel yang akan didukung oleh personel dari instansi terkait lainnya.

Kegiatan operasi ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga para wisatawan asing untuk menaati, tata tertib berlalu lintas, sehingga dapat mewujudkan kedisiplinan dalam berlalu lintas guna menurunkan angka pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas pada khususnya, serta dapat mendukung program pariwisata berkualitas pada umumnya di Provinsi Bali.

“Pelaksanaan operasi ini juga akan didukung Tim Pengurai Kemacetan dari Direktorat Lalu Lintas dan Samapta Polda Bali yang bertugas melaksanakan patroli dan pengaturan arus lalu lintas untuk mengurai titik-titik macet pada ruas-ruas jalan yang ditemukan,” ungkapnya.

Ada beberapa pesan yang disampaikan Irjen Daniel ke personel yang terlibat dalam operasi ini, diantaranya melakukan tugas sesuai SOP Yang telah ditentukan, selalu kedepankan tindakan humanis, edukatif, dan simpatik kepada masyarakat. Penindakan hanya dilakukan dengan ETLE dan tidak ada pungli sekecil apapun.

Baca juga:  Beri Inspirasi Pencinta Custom, Puluhan Motor Berkompetisi di Pantai Matahari Terbit

“Jangan menyakiti hati masyarakat dengan melakukan tindakan-tindakan kontraproduktif,” tegasnya.

Sedangkan Direktur Lantas Polda Bali Kombes Pol. Turmudi menjelaskan sasaran dalam operasi ini banyak, diantaranya tidak pakai helm, tanpa surat-surat kendaraan, knalpot brong, bonceng tiga dan melanggar arus sehingga mengakibatkan pelanggaran berujung lakalantas. “Kalau Tim Urai Macet itu sebenarnya mereferensi dan mengevaluasi kejadian sebelumnya. Tahun 2023 saat Operasi Lilin terjadi macet horor. Ini yang kita antisipasi dengan membuat terobosan supaya kemacetan seperti itu tidak terulang lagi,” ungkapnya.

Akhirnya muncul ide membuat Tim Urai Macet dan sifatnya stasioner. Tim tersebut standby di beberapa lokasi lengkap dengan kendaraan. “Tim ini sewaktu-waktu bisa digerakkan ke titik kemacetan. Kalau jumlah timnya ada sembilan, nantinya akan berkolaborasi dengan polres-polres yang wilayahnya sering macet,” tutupnya. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *