Pedagang sedang melayani pembeli di Pasar Badung, Denpasar. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Bali menilai terdapat beberapa risiko yang perlu diwaspadai ke depannya, seperti gangguan cuaca yang berpotensi menyebabkan penyakit ternak dan tanaman serta menghambat distribusi pangan. Kenaikan harga bensin nonsubsidi berpotensi mendorong kenaikan tarif angkutan darat.

Termasuk, harga minyak goreng dan emas perhiasan juga berpotensi meningkat seiring dengan kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) dan emas global. Kebijakan distribusi elpiji 3 kg juga perlu diantisipasi lebih lanjut untuk memitigasi kenaikan harga di tingkat konsumen. Kemudian, permintaan canang sari diperkirakan meningkat untuk perayaan Saraswati, Banyu Pinaruh, Pagerwesi, dan Tumpak Landep yang berlangsung pada Februari 2025.

Baca juga:  Galungan Tiba! Simak Makna dan Aktivitas Umat Hindu saat Hari Suci Ini

Kepala KPw BI Bali, Erwin Soeriadimadja, mengatakan untuk memitigasi risiko inflasi ke depan pihaknya mengajak seluruh TPID untuk bersama-sama menjaga stabilitas harga melalui peningkatan produktivitas pertanian serta efisiensi rantai pasok. Peningkatan produktivitas pertanian dapat ditingkatkan melalui penguatan implementasi regulasi perlindungan lahan pangan berkelanjutan dan mitigasi alih fungsi lahan, penguatan akses petani, nelayan, dan peternak kepada input produksi, disertai pendampingan dan penguatan akses pembiayaan dengan mengoptimalkan sinergi Pemda-Perbankan-Jamkrida.

Baca juga:  TPID Tabanan Cek Harga Jahe di Sejumlah Pasar

Sementara, efisiensi rantai pasok dapat ditingkatkan dengan mendorong penciptaan ekosistem ketahanan pangan yang melibatkan bumdes, perumda pangan, dan koperasi, serta kerja sama hulu-hilir antara petani, penggilingan, perumda pangan, dan horeka (hotel, restoran, dan kafe) yang disertai dengan penguatan implementasi regulasi optimalisasi penggunaan produk lokal oleh horeka di daerah.

KPw BI Provinsi Bali juga terus memperkuat sinergi dan inovasi bersama seluruh kabupaten/kota di Bali mengimplementasikan strategi 4K pengendalian inflasi, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi yang Efektif.

Baca juga:  Dari Kebakaran Ruko di Menyali hingga Aturan Baru Tilang ETLE

Melalui penguatan implementasi kebijakan 4K, Bank Indonesia meyakini inflasi Provinsi Bali pada tahun 2025 akan tetap terjaga dalam kisaran target inflasi nasional 2,5%±1%. (Suardika/bisnisbali)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *