![Hakim New York Tunda Vonis Trump Hingga Setelah Pemilu 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2024/09/balipostcom_hakim-new-york-tunda-vonis-trump-hingga-setelah-pemilu_01-696x464.jpg)
WASHINGTON, BALIPOST.com – Amerika Serikat berkeinginan untuk membeli Jalur Gaza dan mengizinkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah itu. Itu menjadi komitmen Presiden AS Donald Trump yang disampaikan ke Publik.
“Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza,” kata Trump kepada wartawan di pesawat kepresidenan Air Force One dalam perjalanan ke New Orleans, Louisiana, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Senin (10/2).
Dia menegaskan kembali bahwa wilayah kantong Palestina itu adalah lokasi penghancuran dan tidak layak huni.
“Wilayah itu sangat tidak aman. Namun, kami akan menjadikannya lokasi yang sangat bagus untuk pengembangan di masa datang oleh pihak lain. Kami akan membiarkan negara-negara lain mengembangkan sebagian wilayah itu. Wilayah itu akan menjadi indah,” kata Trump.
“Orang-orang dari seluruh dunia boleh datang untuk tinggal di sana, tetapi kami akan mengurus warga Palestina. Kami akan memastikan hidup mereka indah, rukun dan damai, dan mereka tidak dibunuh. Wilayah ini telah menjadi lokasi paling berbahaya di dunia untuk ditinggali,” katanya, menambahkan.
Menanggapi pertanyaan apakah dia akan menerima pengungsi Palestina ke AS, Trump menjawab: “Saya akan cari tahu.”
Namun, dia mengatakan bahwa jarak yang ditempuh warga Palestina ke AS sangat jauh.
“Saya pikir mereka akan sangat senang tinggal di daerah yang aman, tempat mereka bisa aman dan menjalani kehidupan yang baik,” kata Trump.
Menurut dia, warga Palestina tidak ingin kembali ke daerah yang tersisa di Gaza. Dia juga mengatakan dirinya berharap Mesir, Yordania, dan negara-negara lain akan membantu mereka.
Dia mengusulkan agar Arab Saudi dan negara-negara lain bisa mengeluarkan uang untuk mewujudkan hal itu.
“Uang mereka banyak sekali. Mereka akan mengeluarkan sejumlah uang untuk membuat orang-orang merasa nyaman dan aman,” katanya lagi.
Trump juga mengatakan AS tidak menginginkan kelompok perlawanan Palestina Hamas ada di Gaza.
“Dan anggaplah itu (Gaza) sebagai lokasi pengembangan properti yang besar, dan Amerika Serikat akan memilikinya dan akan mengembangkannya pelan-pelan, sangat perlahan — kami tidak terburu-buru,” kata dia.
Dia menambahkan bahwa AS akan membawa stabilitas ke Timur Tengah, yang sebagian wilayahnya dilanda perang.
Pada 4 Februari, Trump mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengambil alih Gaza dan memindahkan warga Palestina ke tempat lain agar wilayah itu bisa dibangun kembali dan menjadi “Riviera di Timur Tengah.”
Rencananya itu menuai kecaman luas dari Palestina, negara-negara Arab, dan negara-negara lain, termasuk China, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris.
Sejak Oktober 2023, agresi militer Israel telah membuat Jalur Gaza hancur lebur dan menewaskan lebih dari 48.000 penduduknya, menurut otoritas kesehatan setempat. (Kmb/Balipost)