![Potensi Angin Kencang Masih Tinggi, Warga Pesisir Jembrana Diminta Waspada 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_potensi-angin-kencang-masih-tinggi-warga-pesisir-jembrana-diminta-waspada_01-696x464.jpg)
NEGARA, BALIPOST.com – Potensi hujan deras disertai angin kencang masih terjadi di Jembrana selama beberapa hari ke depan. Sejumlah kejadian dan dampak bencana angin kencang, Minggu (9/2) siang tengah dilakukan pendataan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jembrana.
BMKG Bali memaparkan potensi ini masih terjadi di Jembrana, khususnya di wilayah pesisir pantai.
PLH Kepala Stasiun Klimatologi Bali, Agit Setiyoko, Senin (10/2) memaparkan potensi hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang masih berpeluang terjadi di wilayah Jembrana, khususnya di wilayah pesisir Jembrana. Perlu diwaspadai potensi angin kencang yang menyebabkan gelombang tinggi di perairan selatan Bali.
Masyarakat pesisir terutama nelayan diminta untuk mewaspadai potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan selat bali.
Sementara itu, hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Kabupaten Jembrana pada Minggu (9/2) siang juga mengakibatkan empat pohon tumbang di jalan raya Denpasar-Gilimanuk, tepatnya di KM 78-79 Banjar Pasar, Desa Yehembang, Kecamatan Mendoyo. Sebuah rumah di kawasan perumahan Banjar Pasar juga tertimpa pohon durian akibat cuaca ekstrem tersebut.
Perbekel Yehembang, I Made Semadi, Senin (10/2) mengonfirmasi bahwa pohon mahoni dengan diameter sekitar 60 cm tumbang akibat hujan dan angin kencang. “Pohon tersebut melintang di jalan raya Denpasar-Gilimanuk sehingga menyebabkan arus lalu lintas di kedua arah sempat macet. Saat ini, proses evakuasi telah dilakukan menggunakan alat berat dengan bantuan pihak Polsek Mendoyo,” ujarnya.
Selain itu, pada Senin pagi, dahan pohon mahoni juga dilaporkan patah dan sempat menghalangi jalan, namun segera ditangani.
BPBD Jembrana mencatat ada puluhan kejadian dampak angin kencang di lima kecamatan di Jembrana, nihil korban jiwa. Data dari BPBD Jembrana hingga Senin (9/2), tercatat ada 12 kejadian pohon tumbang, 6 kejadian atap roboh dan satu rumah ambruk di Gilimanuk.
Kejadian didominasi di wilayah pinggir pantai (pesisir) seperti di Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Cupel kecamatan Negara dan Gilimanuk di Kecamatan Melaya. (Surya Dharma/balipost)