![Sistem Reli Poin 21 Masih Ideal Dibanding 3 X 15 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_sistem-reli-poin-21-masih-ideal-dibanding-3-x-15_01-696x464.jpeg)
JAKARTA, BALIPOST.com – Sistem reli poin 21 yang saat ini digunakan masih ideal dibandingkan dengan format 3×15 yang direncanakan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Hal itu dikatakan legendaris bulu tangkis Indonesia Ricky Subagja.
“Saya mengalami dari awal ketika tujuh poin (sistem 5×7 poin). Menurut saya itu juga kurang menarik. Sekarang reli poin 21, saya rasa itu masih cukup baik dibanding dengan rencana BWF 3×15 yang terlalu singkat,” kata Ricky saat ditemui di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Selasa (11/2).
Sekretaris Jenderal PP PBSI itu juga mengatakan secara organisasi, PBSI belum mengambil sikap terkait dengan rencana tersebut. “Tetapi secara pribadi, saya berharap tidak ada perubahan, karena adaptasi ke sistem baru itu tidak mudah,” katanya.
Ricky mengungkapkan perubahan ke format 3×15 akan berdampak besar pada permainan, terutama bagi pemain dengan gaya bertahan.
“Kalau sistem 15 poin diterapkan, permainan pasti akan lebih cepat. Ini akan berpengaruh pada pemain dengan tipe permainan bertahan. Mereka yang telat panas bisa kesulitan,” ujarnya.
Meski begitu, Ricky menyadari keputusan akhir tetap ada di tangan BWF dan anggotanya. Menurutnya, perubahan sistem ini pasti akan melalui proses sosialisasi ke negara-negara anggota sebelum diterapkan secara resmi.
“Biasanya BWF akan meminta pertimbangan dan persetujuan dari negara-negara bulu tangkis. Saya tidak tahu berapa negara yang akan setuju atau tidak, karena prosesnya masih berjalan,” ujar peraih emas Olimpiade 1996 Atlanta ganda putra bersama Rexy Mainaky tersebut.
Sebelumnya BWF mengumumkan rencana uji coba sistem skor baru 3×15 sebagai alternatif dari sistem saat ini reli poin 21.
BWF menilai sistem 3×15 lebih menarik karena memiliki lebih sedikit poin per gim, membuat pertandingan lebih dinamis, serta memperpendek waktu pertandingan untuk meningkatkan minat penggemar.
Sistem poin 3×15 artinya pertandingan akan berakhir di poin ke-15 per gim dan pemain yang berhasil meraih kemenangan terbanyak dari tiga set (best of 3) akan keluar sebagai pemenang. Sistem ini rencananya tetap menggunakan poin reli dan interval di setiap set akan terjadi pada poin kedelapan.
Jika skor imbang 14, maka akan dilakukan deuce hingga jarak terpaut adalah dua dan maksimal deuce dimainkan hingga poin 21.
Uji coba sistem ini baru akan diterapkan pada kejuaraan kontinental terpilih, turnamen Grade 3, liga nasional dan internasional, serta turnamen nasional yang akan berlangsung antara April hingga September atau Oktober 2025.
Selain itu, BWF juga akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam evaluasi sistem ini. Survei akan dilakukan terhadap anggota, komisi atlet, petugas teknis, serta mitra komersial di akhir periode pengujian.
Keputusan akhir mengenai penerapan sistem skor baru akan ditentukan dalam Rapat Umum Tahunan BWF pada 2026. (Kmb/Balipost)