Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa. (BP/may)

DENPASAR, BALIPOST.com – Untuk mengantisipasi risiko kebakaran di permukiman padat penduduk menyebar luas, Denpasar telah menyiapkan 16 armada pemadam kebakaran untuk mengakses lokasi sulit.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Selasa (11/2),  mengatakan kecepatan penanganan laporan bencana kebakaran dilakukan dengan membentuk tim respons cepat. “Dulu kami sering di-bully, pemadam kebakaran sering terlambat. Astungkara, per hari ini respons masyarakat Kota Denpasar cukup baik terkait kinerja kita khususnya di pemadam kebakaran ini, karena kita respons cepat,” ujarnya.

Mengingat kondisi atau karakteristik kota salah satunya permukiman padat, pihaknya berupaya melengkapi sarana prasarana yang dibutuhkan untuk menangani bencana kebakaran. Untuk itu telah disiapkan mobil tangki kecil berkapasitas air 1.000 liter dengan jumlah 16 armada.

Baca juga:  Angin Kencang Landa Baturiti, Plastik di Kebun Warga Beterbangan

Polanya, mobil kecil disiagakan jika akses menuju lokasi sulit. Semetara armada besar menjadi suplai armada kecil. Armada kecil dibutuhkan karena armada pemadam kebakaran yang besar belum tentu bisa masuk ke lokasi.

Menurutnya hingga saat ini pola tersebut telah berjalan baik di daerah perkotaan padat pemukiman. “Hal itu pun sigap kita lakukan dengan baik seperti tiga hari lalu, Sabtu malam saat Saraswati, mengingat kebakaran saat malam hari risiko sekali ada korban jiwa karena mungkin sedang tidur. Terutama di kawasan padat penduduk kita cepat bisa mengeliminir kejadian kejadian yang kemungkinan bisa menyebar, apalagi jika kondisi angin kencang juga berisiko sekali terjadi penyebaran api ke titik titik yang lain,” ujarnya.

Baca juga:  Rencana Pinjaman RS Wangaya Terkatung-Katung

Kadis Damkar I Made Tirana mengatakan bencana kebakaran perlu dimitigasi dengan sosialisasi terkait penaganan awam dan pencegahan awal. Penyebab kebakaran sering terjadi karena lupa mematikan kompor dan instalasi listrik yang sudah lama dan tidak pernah diperbaharui sehingga memicu korsleting.

“Misalnya sebelumnya daya listriknya rendah namun karena kebutuhan tinggi dengan pemasagan alat elektronik baru, AC maka perlu menaikkan daya listrik tapi kenaikam daya listrik itu tidak memperhitungkan kemampuan instalasi apakah mampu menerima beban itu, itu yang memicu juga,” ujarnya.

Baca juga:  Hujan lebat, Rumah Warga Tergerus

Tahun 2024, kebakaran di Denpasar berkurang, mencapai 200-an. Sementara 2025 sampai Februari telah mencapai 15 kejadian. Menurutnya penurunan peristiwa kebakaran ini karena masih musim hujan. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *