Sejumlah personel Satgas Preventif Operasi Keselamatan Agung melakukan pendataan di titik jalan rusak Denpasar-Gilimanuk, Kamis (13/2). (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Rusaknya sejumlah ruas Jalan Nasional Denpasar-Gilimanuk semakin parah. Namun upaya perbaikan dari pusat (Balai Jalan) masih terkendala akibat anggaran yang terblokir. Meskipun sebelumnya telah dilakukan tambal sulam, perbaikan tersebut tidak bertahan lama. Faktor cuaca ekstrem serta beban kendaraan yang melebihi kapasitas turut mempercepat kerusakan. Di sisi lain, rusaknya ruas jalan ini juga menjadi perhatian dalam Operasi Keselamatan Agung 2025 dengan melakukan pendataan titik yang mengalami kerusakan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.2 Provinsi Bali, BPJN Jawa Timur-Bali I Made Mardita, kepada wartawan mengatakan, untuk perbaikan jalan pihaknya masih menunggu pembukaan blokir anggaran dari pemerintah pusat. Anggaran masih belum bisa digunakan, namun diharapkan perbaikan selesai sebelum arus mudik Lebaran Maret 2025.

Baca juga:  Gubernur Koster Tugaskan Pendataan Jumlah Korban Umat Hindu di Sulteng

Dengan anggaran yang tersedia, perbaikan bisa dilakukan secara terbatas. Rencana awal, pada pertengahan Januari 2025 perbaikan sudah dimulai. “Kami masih menunggu untuk yang perbaikan penuh,” ujarnya.

Perbaikan sudah mulai dilakukan memanfaatkan sisa material yang ada. Menurut Mardita, langkah ini lebih menyerupai kerja bakti, mengingat tidak ada dana resmi untuk perbaikan. Meski demikian, PPK tetap berusaha agar kerusakan berkurang. Hujan deras dan volume kendaraan berat yang tinggi menjadi faktor utama kerusakan jalan. Genangan air mempercepat pelapukan aspal, sementara kendaraan dengan muatan berlebih (ODOL) memperparah kondisi jalan.

Baca juga:  Kemenkumham Undang Kepala BNNP Sebagai Narasumber

Di sisi lain, Satgas Preventif Operasi Keselamatan Agung 2025 Polres Jembrana bersama instansi terkait telah melakukan survei pada titik-titik rawan kecelakaan di ruas jalan ini, Kamis (13/2) kemarin, survei dilakukan di Kilometer 92-93 Br Sebual, Desa Tukadaya, serta Kilometer 98-99 Desa Banyubiru untuk mendata dan menangani perbaikan jalan secara bertahap.

Kasatgas Preventif AKP Kukuh Emanuel mengatakan survei ini bertujuan mengidentifikasi lubang jalan yang membahayakan pengendara. Selain itu, masyarakat dihimbau untuk berhati-hati saat melintas di jalur rawan kecelakaan tersebut. Dengan adanya survei ini, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran berlalu lintas serta menurunkan angka kecelakaan di jalur tersebut. Polres Jembrana terus berupaya menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman bagi masyarakat. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Angka Sembuh Meningkat Tajam, Dua Lansia Meninggal Dengan Komorbid
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *