![Meski Ada Efisiensi, Program Beasiswa Dipastikan Tak Dipangkas 1](https://www.balipost.com/wp-content/uploads/2025/02/balipostcom_meski-ada-efisiensi-program-beasiswa-dipastikan-tak-dipangkas_01-696x464.jpg)
JAKARTA, BALIPOST.com – Dana beasiswa Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) RI tidak menjadi subjek yang dipangkas dalam efisensi anggaran pemerintahan.
“Untuk beasiswa tidak mengalami program efisiensi,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemdiktisaintek) Togar M. Simatupang, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (13/2).
Togar menegaskan, anggaran beasiswa yang merupakan bagian dari komponen anggaran belanja sosial telah ditekankan oleh Komisi X DPR RI untuk tidak menjadi hal yang terkena efisiensi anggaran pemerintah. “Jadi sudah ditegaskan oleh Komisi X, tidak ada pengaruh pada belanja sosial, dalam hal ini beasiswa,” ujarnya.
Oleh karena itu, Togar memastikan para mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan baik di dalam maupun luar negeri tidak akan terlantar.
Ia juga menyebutkan bahwa anggaran beasiswa tidak terganggu dengan pengurangan anggaran lain yang terdampak efisiensi. “Karena sudah ada penegasan, maka sudah aman, tidak mengalami gangguan,” ucap Togar M. Simatupang.
Diketahui, sebelumnya Menteri Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro memaparkan adanya potensi sejumlah anggaran beasiswa yang dipangkas, di antaranya adalah beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik), beasiswa Kerja Sama Negara Berkembang (KNB), serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan.
“Beasiswa ada KIP kuliah, pagu awalnya Rp14,698 triliun, kemudian efisiensi oleh Ditjen Anggaran -Kemenkeu- sebesar Rp1,31 triliun, -besarnya- 9 persen,” katanya dalam Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI pada Rabu (12/2).
Karena itu, hal ini menjadi perhatian Kemdiktisaintek, di mana dalam kesempatan yang sama, Menteri Satryo mengusulkan agar anggaran beasiswa tidak menjadi komponen yang terkena efisiensi. (Kmb/Balipost)