
DENPASAR, BALIPOST.com – Dua orang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia yang tinggal di Kecamatan Ubud, Gianyar, berinisial DI (24) dan VD (33), Kamis (13/2) diadili di PN Denpasar.
JPU yang menyidangkan adalah Ida Ayu Laksmi. Sebelumnya dalam dakwaan atas perkara yang menjerat terdakwa, disebut bahwa mereka dibekuk di sekitaran Banjar Ambengan, Peliatan, Ubud.
Duraikan di depan persidangan pimpinan hakim Putu Sudariasih,
yakni, bahwa kedua terdakwa pada Senin 26 Agustus 2024 sekira pukul 10.00 Wita, bertempat di Jalan Gunung Sari, Banjar Ambengan, Desa Peliatan, Ubud, Gianyar, telah melakukan percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika. Mereka tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau meyediakan narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman berupa kristal bening yang mengandung sediaan narkotika (mefedron) dengan berat 0,70 gram brutto atau 0,53 gram netto.
Sebelum dibekuk, awalnya petugas kepolisian dari Ditresnarkoba Polda Bali mendapatkan Informasi dari masyarakat bahwa ada WNA melakukan aktivitas mencurigakan di depan kantor damkar Jalan Gunung Sari, Desa Peliatan.
Atas informasi itu, sejumlah polisi dari Polda Bali menuju lokasi dan melihat dua orang asing mengendarai motor. Mereka lalu ditangkap saat melintas di Jalan Gunung Sari, Banjar Ambengan, Desa Peliatan. Pada saat itu, petugas juga melakukan penggeledahan terhadap badan, pakaian terdakwa dan ditemukan pada genggaman tangan kiri Dimitri sebuah plastik klip bening berisi benda kristal bening yang mengandung sediaan narkotika (mefedron ) dengan berat 0,70 gram brutto atau 0,53 gram netto yang terbungkus kotak plastik dilakban warna hitam kemudian dibungkus bekas kertas kue diikat karet warna oranye. Barang bukti itu sempat jatuh.
Berdasarkan hasil pengujian secara lab kriminalistik yang dipimpin oleh AKBP Imam Mahmudi, dkk dari Bidang Laboratorium Forensik Polri Daerah Bali, didapat kesimpulan bahwa kristal bening itu benar mengandung sedian mefedron dan terdaftar dalam Narkotika Golongan I.
Perbuatan para terdakwa disebut telah melakukan percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan tindak pidana narkotika dan prekursor narkotika, tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau meyediakan narkotika golongan I dalam bentuk bukan tanaman, tidak diperoleh secara sah dan tanpa ijin dari pihak yang berwenang. (Miasa/balipost)