
NEGARA, BALIPOST.com – Progres penerapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah-sekolah di Kabupaten Jembrana dua bulan setelah diluncurkan berjalan cepat. Saat ini sudah lebih dari 4400 siswa yang menjadi penerima manfaat makan bergizi tersebut. Tersebar di 27 sekolah baik TK, SD dan SMP di Kecamatan Negara, Jembrana dan Pekutatan. Diharapkan April mendatang sudah ada tambahan 8 dapur yang ditargetkan menyasar hingga 32 ribu atau tiga perempat jumlah total siswa di Jembrana yakni 58 ribu siswa. Namun, dari sosialisasi, ada beberapa sekolah yang menolak program ini dengan alasan sudah mampu atau telah memiliki kantin.
Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf M. Adriansyah, Selasa (18/2) mengatakan, progres untuk program MBG di Kabupaten Jembrana sudah bertambah hingga ke Kecamatan Pekutatan mulai pekan ini baru 978 siswa, masih kurang dari target per dapur antara 3000 hingga 3500 siswa.
“Diberikan waktu sampai satu bulan harus melayani 3000 sampai 3500 siswa. Sebagai percobaan boleh, namun tetap harus dilengkapi standar BGN (Badan Gizi Nasional). Selain jumlah, juga terkait wadah plastik yang digunakan saat ini, wajib ke depan menggunakan ompreng,” ujar Dandim.
Kodim 1617 Jembrana selaku pengawas di wilayah, memastikan agar antar dapur tidak menyalurkan MBG ke penerima manfaat (siswa) bertumpuk atau saling rebut.
“Mengapa harus dikoordinasikan ke kodim, kami selaku pengawas memastikan agar tidak bertumpuk dan sudah sesuai dengan standar BGN. Kami bertugas mendata agar data ini valid sampai di BGN,” terangnya.
Serta berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat untuk mengantisipasi layanan dapur tidak bertumpuk.
Diakui selama sosialisasi ke sekolah, ada beberapa sekolah yang menolak mendapatkan MBG dengan alasan telah memiliki kantin atau koperasi yang melayani siswa. Namun, dijelaskan bahwa pemberian makan untuk siswa ini program pemerintah bertujuan memberikan makanan bergizi. Bukan hanya sekedar membuat perut kenyang, tetapi lebih ke asupan gizi siswa. Sehingga kantin atau koperasi di sekolah tidak terkendala karena menu yang berbeda.
Dandim juga memastikan pada bulan April nanti sudah ada 8 dapur tambahan yang tersebar di Melaya hingga Mendoyo sehingga ditargetkan bisa mencakup hingga 30 ribu siswa. Atau sekitar tiga perempat dari total seluruh siswa di Jembrana. Sejauh ini, pelaksanaan MBG di Jembrana tergolong cepat. Meskipun baru dua dapur, namun pemberian makanan bergizi ini terus dilakukan secara rutin 5 hari tiap pekannya ke sekolah-sekolah. (Surya Dharma/Balipost)