
DENPASAR, BALIPOST.com – Sanggar Tari (ST) Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Denpasar akan meluncurkan Tarian Anjali sebagai pembuka dalam kegiatan-kegiatan PHDI. Tarian ini terinspirasi dari sikap anjali atau salam pembuka. Sedangkan sikap anjali sendiri dimaknai sebagai bakti juga pengabdian kepada Tuhan, ke sesama, bangsa, dan negara.
Ketua ST PHDI Denpasar, Komang Wahyu Trimayukti saat berkunjung ke Bali Post bersama jajaran pengurus, Selasa (18/2) menuturkan Tari Anjali akan menjadi pembuka dalam kegiatan Dharma Santi Nyepi 2025 di Jakarta sekaligus peluncuran resmi dari tarian ini.
Tarian Anjali dibawakan oleh sembilan orang penari. Ini terinspirasi dari sembilan arah mata angin (pengider buwana). Sedangkan untuk tabuh pengiringnya menggunakan selonding.
Namun untuk memberangkatkan tim ke Jakarta, Trimayukti mengaku membutuhkan dukungan donatur. Diperkirakan yang berangkat minimal ada 12 orang.
“Karena keterbatasan dana, kita ini butuh support dari para donatur untuk transportasi, akomodasi, dekor juga”, tutur Trimayukti.
Lebih lanjut disampaikan ST PHDI Denpasar berdiri 17 Agustus 2022. Terbentuknya sanggar tari ini dari kegaiatan menari bersama di Pasar Badung. Dimana pada saat itu ada sekitar 150 orang penari. Sedangkan sekarang anggota dari ST PHDI Denpasar sekitar 270 orang.
Sanggar rutin mengadakan latihan dua kali tiap bulannya. Sedangkan untuk tempat latihannya, ia mengaku masih berpindah-pindah. Namun, informasi tempat latihan selalu disampaikan ke anggota sekitar tiga hari sebelumnya.
“Kita latihannya kadang di PHDI Denpasar, kadang minjam tempat di Santi Graha, kadang di Pura Loka Natha”, paparnya.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa PHDI Denpasar telah mempunyai Tari Rejang Pengider Buwana dengan iringan tabuh selonding. Tarian ini sudah beberapa kali ditampilkan saat ngayah di pura-pura, dan dalam kegiatan budaya lainnya. (Eka Adhiyasa/balipost)