
Oleh Umar Ibnu Alkhatab
Hari ini, Kamis, 20 Februari 2025, Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto, resmi melantik Bapak Dr. Ir. Wayan Koster dan Nyoman Giri Prasta sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Bali Periode 2025-2030 di Istana Negara Jakarta. Seusai pelantikan, Pak Koster akan bergabung dengan kepala daerah lainnya di Akademi Militer Magelang untuk mengikuti acara pembekalan bagi kepala daerah terpilih oleh Presiden Prabowo, dan tampaknya acara itu dimaksudkan pula untuk menyatukan perspektif dan memperkuat koordinasi antarpusat dan daerah. Sementara Pak Giri akan bergabung dalam acara itu pada tanggal 27 Februari 2025.
Sebagai publik, kita patut menyampaikan ucapan selamat atas tugas yang diemban Koster-Giri sebagai Gubernur dan Wakil akil Gubernur Bali. Tidak mudah bagi Koster-Giri untuk sampai pada posisi ini karena mereka harus berjibaku selama masa kampanye untuk meraup kepercayaan publik Bali.
Demikian pula seusai dilantik, Koster-Giri kembali akan berjibaku dengan waktu untuk mewujudkan semua janji yang pernah disampaikan ke hadapan publik. Publik akan menunggu kiprah mereka, dan sekaligus menagih janji yang pernah mereka ucapkan.
Dalam posisi seperti ini, Koster-Giri tentunya tidak bisa lebih lama berbahagia atas pelantikannya. Mereka akan segera melepaskan rasa bahagia itu demi bekerja untuk rakyat. Koster-Giri akan segera berbagi tugas mewujudkan semua mimpinya dan mimpi publik.
Harapan kita, Koster-Giri akan mengemban kepercayaan besar dari rakyat Bali ini dengan penuh amanah. Sikap amanah tercermin dari satunya antara kata dan tindakan, cerdas menangkap suasana kebatinan publik, dan tidak mengingkari janji yang pernah diucapkan. Secara persis sikap amanah bisa dimaknai sebagai suatu sikap yang penuh integritas yang menunjukkan keselarasan antara ucapan dan tindakan, jujur, fokus, tanpa pamrih, penuh tanggung jawab, dan berani mengambil resiko. Kita sangat yakin bahwa Koster-Giri akan bersikap amanah atau memiliki integritas tinggi sebagai pemimpin Bali karena mereka ingin meninggalkan nama yang akan dikenang dengan penuh rasa hormat.
Kita perlu menggarisbawahi bahwa tantangan yang akan dihadapi oleh Koster-Giri tidaklah mudah karena situasi sosial, politik, dan ekonomi sedang merosot. Banyak persoalan sosial yang butuh penanganan cepat, demikian pula banyak persoalan ekonomi yang memerlukan tindakan yang tepat. Karenanya kita mendorong agar Koster-Giri fokus bekerja demi menjawabi semua persoalan di atas. Publik tidak punya pikiran lain kecuali bahwa mereka ingin agar Koster-Giri bisa membantu mereka keluar dari persoalan sosial, politik, dan ekonomi yang merosot itu. Publik sangat menaruh harapan kepada Koster-Giri yang telah dipilihnya untuk dapat memberikan kemaslahatan bagi mereka. Koster-Giri yang memiliki segudang pengalaman tentu sangat mumpuni untuk memenuhi harapan itu, apalagi keduanya pernah menjadi gubernur dan bupati.
Akhirnya, kita mengucapkan selamat mengemban amanah rakyat Bali kepada Koster-Giri sembari menyelipkan pesan untuk senantiasa memikirkan nasib rakyatnya, tanggalkan semua kepentingan pribadi dan kelompok, utamakan kemaslahatan masyarakat. Waktu lima tahun bukanlah waktu yang panjang, maka fokuslah untuk bekerja demi meninggalkan nama yang akan dikenang dengan penuh rasa hormat. Sekali lagi, selamat mengemban amanah, pak Koster dan Pak Giri, semoga hyang Widhi Wasa selalu membimbing dan memberikan kekuatan lahir batin, amin ya rabbal alamin.
Penulis, Pengamat Kebijakan Publik