Suasana di RSD Mangusada. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Gedung F Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada tengah dipersiapkan untuk pelayanan radioterapi bagi pasien kanker mulai September 2025. Saat ini, pihak rumah sakit tengah mencari rekanan yang akan menyediakan alat radioterapi tersebut, karena investasi yang dibutuhkan cukup besar.  Rumah sakit plat merah ini memilih sistem Kerja Sama Operasi (KSO) dalam menjalin kemitraan untuk penyediaan alat radioterapi.

Direktur Utama RSD Mangusada, dr. I Wayan Darta, menjelaskan bahwa harga alat radioterapi yang diperlukan untuk layanan ini mencapai Rp 107 miliar. Karena itu, RSD Mangusada membutuhkan rekanan yang bersedia menyediakan alat tersebut.

Dengan sistem KSO, pihak rumah sakit akan menyediakan fasilitas tempat dan tenaga kerja, sementara rekanan bertanggung jawab untuk menyediakan alat yang dibutuhkan.

Baca juga:  Terluka, Mr. X Ditemukan Tergeletak di Jalan

“Sebenarnya, rencana ini akan direalisasikan pada tahun 2025, namun kami disarankan untuk menjalankan sistem KSO. Dalam sistem ini, rekanan akan menyediakan alatnya, sementara kami menyediakan tempat dan tenaga medis. Setelah kami menemukan rekanan yang tepat, kami berharap bisa mulai memasang alat pada Mei 2025. Dengan persiapan yang matang, pelayanan radioterapi di RSD Mangusada bisa mulai beroperasi pada September 2025,” ujar dr. Darta pada Rabu (19/2).

Layanan radioterapi ini akan terdiri dari tiga jenis alat utama, yaitu Linear Accelerator (linac), simulator, dan brachytherapy. Untuk mempersiapkan operasional layanan ini, RSD Mangusada membutuhkan waktu sekitar enam bulan.

Persiapan yang harus dilakukan meliputi pelatihan tenaga medis, pemilihan konsultan dari RS Sanglah (RSUP Prof Ngoerah), serta renovasi ruang yang diperlukan untuk pelayanan ini. Meskipun gedung tempat layanan sudah ada, beberapa bagian perlu perbaikan untuk memastikan tempatnya siap untuk mendukung fasilitas yang canggih ini.

Baca juga:  Mulai 12 Januari, Ada 3 Rezim Vaksin "Booster" Diprioritaskan ke 2 Kelompok Ini

Selain itu, dr. Darta menekankan pentingnya kesiapan sumber daya manusia (SDM), sarana dan prasarana pendukung, serta sistem yang efektif untuk mendukung pelayanan ini. Rumah sakit juga sedang mempersiapkan tim medis yang terlatih dan berpengalaman untuk menangani pasien yang membutuhkan terapi kanker ini.

Setelah beroperasi, diperkirakan bahwa layanan radioterapi ini dapat melayani antara 50 hingga 80 pasien per hari. Layanan ini akan terbuka bagi pasien yang menggunakan BPJS, serta pasien umum yang membutuhkan terapi radioterapi.

Namun, dr. Darta mengingatkan bahwa biaya perawatan kanker dengan radioterapi cukup mahal, karena harga alat yang digunakan juga sangat tinggi. Terapi kanker sendiri, lanjutnya, memerlukan waktu yang cukup lama, mulai dari operasi, kemoterapi, hingga proses radioterapi.

Baca juga:  Di RSD Mangusada, Jumlah Jenazah Titipan Masih Lampaui Kapasitas

“Sistem KSO ini juga memungkinkan kami untuk memberikan pelayanan yang optimal, meskipun biaya pengobatan kanker cukup tinggi. Kami berharap, meskipun biaya terjangkau untuk pasien BPJS, kami tetap bisa memberikan pelayanan terbaik,” katanya.

Dengan adanya fasilitas radioterapi yang baru, diharapkan RSD Mangusada bisa memberikan kontribusi signifikan dalam penanganan penyakit kanker di wilayah Bali dan sekitarnya. Dengan dukungan teknologi canggih dan tenaga medis yang terlatih, layanan ini akan menjadi langkah maju dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSD Mangusada. (Parwata/balipost)r4

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *