Peserta kegiatan Bali Art of Harmony mengikuti meditasi bersama di Pulau Nusa Dharma, Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (13/12/2023). Kegiatan itu ditujukan untuk memperkenalkan Pulau Nusa Dharma sebagai pulau yoga dan meditasi guna mendukung pengembangan pariwisata berbasis kebugaran dan kesehatan di kawasan The Nusa Dua yang dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau ITDC. (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dan standar kualitas penyedia layanan estetika dan kebugaran, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) berupaya menjadikan Bali sebagai pusat estetika dan kebugaran dunia.

“Salah satu yang harus dilakukan adalah melalui peningkatan kompetensi SDM dan standar kualitas penyedia layanan estetika-kebugaran,” kata Deputi Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar Hariyanto, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (20/2).

Dalam hal ini, Kementerian Pariwisata dan Kementerian Kesehatan bekerja sama untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia bidang pariwisata di Bali.

Baca juga:  Obama Melihat Bukti Nyata Wisman Aman Kunjungi Indonesia

Hariyanto mengemukakan bahwa negara terkemuka dalam layanan estetika dan kebugaran saat ini masih Korea Selatan.

Namun, Bali juga berpotensi untuk menjadi pusat layanan estetika dan kebugaran.

Hariyanto menyampaikan bahwa Bali sudah memiliki aset berupa tradisi kebugaran yang berakar dari budaya dan tradisi lokal. Saat ini, Bali juga sudah menjadi salah satu tujuan wisata kebugaran di Indonesia.

Oleh karena itu, ia mengatakan, peta jalan jangka menengah dan jangka panjang perlu disusun guna mendukung upaya menjadikan Bali sebagai pusat layanan estetika dan kebugaran dunia.

Baca juga:  Setelah AP II, Giliran AP I Berikan Insentif Landing Fee ke Maskapai

Hariyanto menjelaskan bahwa upaya pengembangan wisata kesehatan Indonesia sampai tahun 2025 difokuskan pada wisata medis dan wisata kebugaran.

“Kedua tematik ini juga merupakan wisata tematik yang akan dikembangkan diversifikasinya pada 10 Destinasi Pariwisata Prioritas, sesuai dengan draf rancangan teknokratik RPJMN 2025-2029,” katanya.

​​​​​​​Menurut dia, dalam waktu dekat Kementerian Kesehatan akan merumuskan rancangan regulasi mengenai kategorisasi daya tarik wisata kebugaran Indonesia, yang akan memudahkan pemerintah memfokuskan peningkatan kualitas produk wisata kebugaran.

Baca juga:  Dari Laporan Kasus COVID-19 Harian Bali hingga Pembobol SMPN 3 Denpasar Ditangkap

Hariyanto menyampaikan bahwa daya tarik wisata kebugaran yang sudah diidentifikasi mencakup hutan ekologi, alam, dan laut; gaya hidup sehat dan kebugaran; kuliner sehat; herbal serta pengobatan komplementer dan alternatif; seni dan acara; kesehatan mental, penyembuhan, dan spiritualitas; serta spa, etno-spa, dan kecantikan

“Tentunya estetika-kebugaran akan semakin memperkaya diversifikasi produk wisata kebugaran yang sedang kami kembangkan, khususnya di bawah kategori spa, ethno-spa, dan beauty, dan Bali sangat berpotensi untuk berkembang menjadi destinasi wisata premium untuk estetika-kebugaran,” kata dia. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *