Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikstisaintek) Brian Yuliarto memberikan keterangan pers usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (BP/Ant)

JAKARTA, BALIPOST.com – Dalam rapat koordinasi (rakor) pertama Kemendiktisaintek dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) se-Indonesia yang dilakukan secara hibrida (daring dan luring) pada Kamis (20/2), Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI Brian Yuliarto menegaskan tidak ada kenaikan biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) bagi mahasiswa.

“Saya minta tolong para Rektor dan Kepala LLDIKTI informasikan sebaik-baiknya kepada mahasiswa bahwa tidak ada kenaikan UKT,” kata Mendiktisaintek melalui keterangan di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Jumat (21/2).

Baca juga:  LRT Jabodebek, BRI Dukung Pembiayaan Infrastruktur dan Akses Masuk dengan BRIZZI

Mendiktisaintek juga meminta kepada para rektor untuk berdialog langsung dengan mahasiswa, membuka ruang diskusi, dan menyampaikan dengan transparan bahwa tidak ada kenaikan UKT.

“Jangan sampai ada miskomunikasi. Ini penting supaya tidak menimbulkan keresahan di adik-adik mahasiswa,” lanjutnya.

Mendiktisaintek menegaskan pihaknya tetap mengalokasikan anggaran untuk Program Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K).

Ia menekankan pentingnya klarifikasi atas berbagai isu yang beredar agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dengan demikian mahasiswa dapat memahami bahwa tidak ada pengurangan beasiswa dan komitmen pemerintah dalam mendukung akses pendidikan tinggi tetap terjaga.

Baca juga:  Larangan WNA Masuk Indonesia Diperpanjang dan Diperbarui, Ini Isinya

Mendiktisaintek menegaskan pentingnya kolaborasi antara Kemdiktisaintek, para rektor, dan Kepala LLDIKTI se-Indonesia.

Dengan semangat keterbukaan dan kebersamaan, Mendiktisaintek mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi serta memberikan saran yang membangun demi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.

“Perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai pusat keilmuan, tetapi juga sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional,” ujar Mendiktisaintek Brian Yuliarto.

Oleh karena itu ia mendorong dunia akademik untuk lebih proaktif dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo, yakni menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya saing tinggi dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.

Baca juga:  Lili Pintauli Terbukti Lakukan Pelanggaran Kode Etik, Dewas KPK Jatuhkan Sanksi Berat

Diketahui rakor turut dihadiri oleh Wamendiktisaintek Fauzan dan Stella Christie, Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek Togar Mangihut Simatupang, serta seluruh Direktur Jenderal di lingkungan Kemdiktisaintek.

Dalam pertemuan yang sama para rektor turut menyampaikan berbagai saran yang membangun untuk menjaga kualitas peningkatan layanan bagi dosen dan mahasiswa, khususnya dalam mengoptimalkan berbagai sistem informasi di Kemdiktisaintek. (Kmb/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *