
SINGARAJA, BALIPOST.com – Hari pertama berkantor, sejumlah agenda dilakukan oleh Wakil Bupati Buleleng, Gede Supriatna. Adaptasi dan koordinasi program kerja masih intens dilakukan bersama sejumlah pejabat di Lingkup Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Ditemui Senin (24/2), Wakil Bupati Buleleng Gede Supriatna mengungkapkan bahwa hari pertama kerja ini difokuskan pada koordinasi dengan jajaran pejabat di Lingkup Pemkab Buleleng. Ia juga menjelaskan salah satu hal yang akan menjadi perhatian utamanya adalah program 100 hari kerja. Di antaranya adalah memastikan bahwa berbagai program yang telah dijanjikan dapat dilaksanakan dengan baik, termasuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal kepada masyarakat.
“Intinya, saya ingin melakukan komunikasi yang lebih dalam dengan mereka, meskipun kita sudah saling kenal. Arahan dari Bapak Bupati jelas, koordinasi program ke depan harus menjadi prioritas, dan saya berkomitmen untuk fokus pada itu,” ujar Supriatna.
Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Buleleng ini juga menambahkan, salah satu program yang paling prioritas fokus pada pelayanan ambulans jenazah gratis dan penitipan jenazah bagi masyarakat kurang mampu.
“Kami sudah melakukan koordinasi pada masa transisi untuk program ini sudah siap. Sekarang tinggal menunggu Bapak Bupati yang akan datang dari Yogyakarta untuk melanjutkan proses administrasi, termasuk pembuatan Peraturan Bupati (Perbup) agar program ini bisa segera dilaksanakan,” tambahnya.
Supriatna juga menambahkan, untuk sektor pendidikan, pihaknya sudah mempersiapkan anggaran untuk program seragam gratis bagi siswa, yang merupakan bagian dari komitmen untuk mewujudkan pendidikan yang lebih merata. Tak lupa, masalah aspirasi pedagang pasar juga menjadi perhatian, dengan rencana koordinasi dengan Direktur Utama PD Pasar untuk menemukan solusi yang tepat.
Selain itu, dalam bidang adat dan budaya, program pengabenan masal menjadi salah satu rencana yang akan dijalankan.
“Ada beberapa regulasi yang perlu disesuaikan, seperti Perda retribusi bidang kesehatan yang masih mengenakan biaya. Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah menyiapkan Perbup terkait agar biaya tersebut bisa diatur ulang demi kemudahan pelayanan masyarakat,”tandasnya.
Sementara itu, terkait dengan efisiensi, pihaknya mengaku belum melakukan bedah anggaran secara menyeluruh.Ia juga mengaku akan sesegera mungkin berkoordinasi dengan Sekda Buleleng dan TAPD pelaksanaan APBD yang lebih efisien dan tepat sasaran.
“Tetapi kami akan mengikuti instruksi Presiden dan sudah mempersiapkan koordinasi dengan Pak Sekda serta TAPD untuk pelaksanaan APBD yang lebih efisien dan tepat sasaran,” tegasnya. (Yudha/Balipost)