Wakil Wali Kota Denpasar bersama jajarannya melaksanakan press conference DTIK Festival di DNA. (BP/May)

DENPASAR, BALIPOST.com – Tahun ini Denpasar Teknologi Informasi dan Komunikasi (DTIK) Festival tetap terselenggara, namun dengan pola kolaborasi. Dengan pola itu dinilai akan lebih efisien, karena mengkolaborasikan beberapa kegiatan dalam satu event besar.

Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, saat press conference DTIK Festival 2025 di DNA, Rabu (26/2) mengatakan, DTIK Festival merupakan rangkaian dari HUT Kota Denpasar ke-237 tahun. Rangkaian kegiatan HUT dikatakan sudah sesuai Intruksi Presiden nomor 1/ 2025 yaitu prinsip efisiensi .

“Bahwa terkait kegiatan – kegiatan di pemerintahan kabupaten/kota agar mengikuti prinsip- prinsip efisiensi. Dalam Inpres itu jelas sekali bahwa kegiatan – kegiatan perayaan HUT, seminar – seminar, diharapkan agar dilaksanaka secara efektif dan efisien,” ujarnya.

Baca juga:  Perajin Arak Berterima Kasih ke Gubernur Koster

Diakui, Denpasar rangkaian HUT dirangkai dengan Job Fair, parade ngelawar, Senja yang dulunya dilaksanakan di sore hari namun kini dimampatkan dengan kegiatan rangkaian HUT yang lain. Sementara rangkaian kegiatan lain, ada DTIK Festival, Kasanga Festival, apel.

“Pola rangkaian HUT agar tetap memperhatikan Inpres 1 2025, kami menggunakan pola kolaborasi seperti pelaksanaan FGD, seminar difasilitasi oleh start up yang akan melakukan FGD, seminar tersebut. Ada hal – hal yang seharusnya kita mengeluarkan anggaran tapi karena memegang prinsip efisiensi di berapa sektor, jadi kita kolaborasikan,” ujarnya.

Baca juga:  Aksesoris Lucu dan Unik Pikat Hati Penggunjung Denfest ke-17

Ia berharap pelaksanaan HUT Denpasar dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena pelaksanaannya bukan hanya kegiatan seremonial, namun juga ada pameran TI, pamera UMKM, job fair, dll.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Denpasar Dr. IB Alit Adhi Merta mengatakan, ada beberapa OPD yang terlibat dalam DTIK Festival diantaranya, Diskominfo, Dinas Koperasi, Disnaker, Pertanian, Perikanan, Pariwisata. Dengan pola kolaborasi ini, dinilai dapat menghemat anggaran dari Rp531 juta menjadi Rp417 juta, sehingga terjadi efisiensi Rp114 juta.

Di Diskominfo sendiri menurutnya dapat menghemat 20 persen dari total anggaran DTIK terutama pada pos publikasi. “Yang awalnya ada seminar, terutama transportasi narasumber menjadi tidak digunakan, makanya kami disupport start up Baliola, Bali AI, coding academy, dll,” tandasnya.

Baca juga:  Operasi Yustisi Sasar Tempat Kuliner

Dengan bergaungnya beberapa kegiatan di DTIK Festival, target kunjungan tahun sebesar 2.000 orang, maka tahun ini ditargetkan 5.000 orang. Ia berharap lebjh karena ada dua kegiatan baru yang masuk dalam event DTIK Fesival yaitu parade ngelawar dan jobbfair.

Mengingat data kunjungan tahun lalu belum baik, tahun ini, Diskominfo difasilitasi salah satu start up memasang teknologi face recognition, bagi yang tidak mendaftar kunjungan ke DTIK lewat link. “Alat tersebut dipasang di gate Senja,” imbuhnya. (Citta Maya/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *