
DENPASAR, BALIPOST.com – Lowongan pekerjaan di luar negeri lebih banyak tersedia daripada di dalam negeri. Hal itu terlihat dari job fair yang dilaksanakan Disnaker Denpasar pada 27 Februari 2025. Dari jumlah lowongam kerja 5.868, ketersediaan lowongan pekerjaan di luar negeri sebanyak 3.808 dan di dalam negeri hanya 2.060.
Plt.Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sertifikasi Kompetensi Kota Denpasar, I Gusti Ayu Ngurah Raini, Rabu (26/2) mengatakan, tidak selalu lowongan pekerjaan di luar negeri lebih banyak dari dalam negeri, seperti tahun 2024, loker ke luar negeri sedikit. Menurutnya hal itu terjadi karena job fair tahun ini dilaksanakan di awal tahun sehingga kuotanya masih banyak. “Kalau bekerja di luar negeri itu pakai kuota, ijin dari kementerian untuk keluar negeri. Jadi kuota mereka masih banyak,” ujarnya.
Sementara peminat pencari kerja bekerja di luar negeri diakui sangat banyak. Peminat pencari kerja terbanyak dari Singaraja, Tabanan, Jembrana, Denpasar. Setiap tahun dikatakan peminatnya meningkat. “Peminat dari Denpasar yang keempat terbanyak, jadi cukup banyak juga. Denpasar termasuk tinggi,” ujarnya.
Tingginya minat bekerja di luar negeri terutama dari anak muda karena pendapatan (salary) yang lebih tinggi. Maka ketika pendapatan dari bekerja di luar negeri lebih banyak, maka hal itu pun menjadi pilihan. Tapi juga harus diantipasi derasnya masyarakat Denpasar dan Bali bekerja ke luar negeri, sementara pekerjaan yang ada di Denpasar atau Bali diisi oleh pencari kerja dari daerah lain.
Ia menambahkan, loker yang tersedia di job fair tahun ini pun lebih banyak dari tahun sebelumnya, seperti tahun 2023 hanya tersedia 2.000 loker dengan jumlah perusahaan yang ikut bergabung sebanyak 30. Meski demikian, jumlah loker yang cukup banyak tersebut, diupayakan agar sesuai dengan ketersediaan kualifikasi tenaga kerja di Denpasar. Selain itu, ia juga memastikan agar serapannya maksimal.
“Kami menyeleksi supaya terakomodir semua jurusan yang tersedia, baik yang fresh graduate, agar pencari kerja terakomodir. Kami cocokkan juga dengan loker yang tersedia, supaya bervariasi. Seperti lulusan SMA, SMK, D1, D2, S1, jadi semua kami coba beri ruang,” ujarnya.
Ia memastikan persyaratan dari loker yang tersedia merupakan syarat umum, hanya saja pihaknya memilih perusahaan yang bergabung di job fair adalah perusahaan yang komunikatif terhadap pemerintah kota. “Artinya, jangan cuma membuka loker, tapi tidak menerima pencari kerja yang sudah mendaftar, minimal serapannya 40 persen, itu harus ada,” ujarnya. (Citta Maya/Balipost)