Gubernur Bali, Wayan Koster saat memberikan penghargaan kepada salah satu peraih juara I lomba BBB VII 2025, pada penutupan BBB VII 2025, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Sabtu (1/3) malam. (BP/Istimewa)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menutup Bulan Bahasa Bali (BBB) VII Tahun 2025, di Gedung Ksirarnawa, Taman Budaya Bali, Denpasar, Sabtu (1/3) malam. Dalam pidatonya, Koster menegaskan pentingnya menjaga bahasa dan aksara Bali sebagai bagian dari identitas budaya yang harus diwariskan kepada generasi mendatang.

“Saya sangat mengapresiasi para peserta lomba Bulan Bahasa Bali yang telah tampil luar biasa. Generasi muda harus bangga menggunakan bahasa dan aksara Bali, karena inilah jati diri kita,” ujar Koster di hadapan ratusan peserta dan tamu undangan di Gedung Ksirarnawa.

Sebagai bentuk nyata dalam melindungi bahasa dan aksara Bali, Koster telah menerbitkan berbagai regulasi. Di antaranya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Penguatan dan Pemajuan Kebudayaan Bali, serta Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 80 Tahun 2018 tentang Pelindungan dan Penggunaan Bahasa, Aksara, dan Sastra Bali.

Baca juga:  Diduga Epilepsi, Petani Tewas di Sawah

Koster juga menegaskan bahwa aksara Bali harus semakin banyak digunakan di ruang publik, termasuk nama jalan, kantor pemerintahan, dan fasilitas umum lainnya. Menurutnya, tanpa bahasa dan budaya, Bali akan kehilangan daya tarik dan identitasnya. “Tanpa budaya, Bali tak ada bedanya dengan daerah lain. Justru budaya kitalah yang membuat Bali istimewa dan dicintai dunia,” tegasnya.

Dalam acara penutupan, Koster turut menyaksikan penampilan Teater Kini Berseri yang membawakan drama tentang aksara Bali di era digital. Ia berharap Bulan Bahasa Bali menjadi momentum bagi generasi muda untuk semakin mencintai dan menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari. “Mari kita jaga dan rawat bahasa Bali. Ini bukan sekadar warisan, tetapi kekuatan utama yang menjaga keberlanjutan budaya Bali,” pesannya.

Pada kesempatan ini, Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini mengajak seluruh masyarakat untuk lebih aktif menggunakan bahasa Bali dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk pelestarian budaya Bali.

Baca juga:  Kodam Gelar TFG Deteksi Kerawanan GPDRR

“Bahasa Bali adalah warisan leluhur yang harus kita jaga. Jika kita tidak aktif menggunakannya, bahasa ini bisa semakin terpinggirkan, bahkan punah. Kita tidak boleh membiarkan itu terjadi,” tandasnya.

Menurutnya, generasi muda saat ini semakin jarang menggunakan bahasa Bali, baik di lingkungan keluarga maupun dalam kehidupan sosial. Pengaruh digitalisasi dan modernisasi juga semakin menggeser penggunaan bahasa daerah, termasuk bahasa Bali, sehingga perlu ada langkah nyata untuk memastikan bahasa ini tetap lestari.

Gubernur Bali menekankan bahwa pelestarian bahasa Bali bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat luas. Ia mengajak orang tua untuk membiasakan berkomunikasi dengan anak-anak mereka menggunakan bahasa Bali sejak dini.

“Jangan malu berbicara dalam bahasa Bali. Biasakan anak-anak kita berbicara dalam bahasa Bali di rumah, di sekolah, dan dalam berbagai kegiatan sosial. Jika kita tidak memulai dari keluarga, maka ke depan bahasa Bali bisa semakin jarang digunakan,” ucapnya.

Baca juga:  Meski Positif COVID-19 Nambah 6, Jumlah Pasien Sembuh di Bali Juga Diklaim Bertambah

Gubernur Koster kembali menegaskan bahwa tanpa regulasi yang kuat dan partisipasi masyarakat, upaya pelestarian bahasa Bali akan sulit berhasil. “Yang lebih penting adalah bagaimana kita membiasakan diri menggunakan bahasa Bali dalam percakapan sehari-hari. Ini adalah kunci agar bahasa Bali tetap hidup,” jelas Koster.

Ia juga meminta agar dunia pendidikan semakin memperkuat pembelajaran bahasa Bali di sekolah-sekolah. Menurutnya, sekolah memiliki peran penting dalam membentuk kebiasaan berbahasa Bali di kalangan anak-anak dan remaja.

“Kami akan terus mendorong agar bahasa Bali diajarkan dengan lebih menarik dan menyenangkan, sehingga anak-anak semakin mencintai bahasa dan budaya mereka sendiri,” pungkasnya. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *