Pemkab Badung melakukan penebaran benih ikan untuk meningkatkan produksi perikanan di wilayahnya. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Proyek pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) di Desa Baha, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, kembali diusulkan oleh Dinas Perikanan setempat untuk dilanjutkan. Proyek ini telah dikerjakan sejak 2019, namun hingga kini masih mangkrak. Padahal proyek tersebut diharapkan dapat meningkatkan produksi ikan air tawar di Badung.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Nyoman Suardana, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah mengusulkan kembali proyek tersebut. Saat ini tengah dalam proses detail enginering design (DED). “Tahun ini kita usulkan untuk pengerjaan proyek BBI. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan produksi ikan air tawar di Badung,” jelas Suardana saat dikonfirmasi, Minggu (2/3).

Baca juga:  Permintaan Lesu, Produksi Koi di BBI Dikurangi

Dinas Perikanan Badung mengusulkan anggaran sebesar Rp13 miliar untuk melanjutkan pembangunan tersebut. Dana tersebut akan digunakan untuk pembangunan kolam baru,UPU candi bentar, serta fasilitas pendukung lainnya. Pembangunan tambahan ini juga bertujuan untuk menggantikan kolam yang sebelumnya berada di wilayah Kapal, Mengwi yang kini telah dialihfungsikan menjadi kantor PDAM Badung.

“Untuk BBI yang di Desa Baha, masih memungkinkan untuk lahannya, sesuai DED. Jadi proyek yang belum dikerjakan sebelumnya akan dikerjakan tahun ini,” tambahnya.

Sejumlah proyek yang akan dikerjakan tahun ini mencakup pembangunan candi bentar utama, pos jaga, tembok BRC, kolam pendederan, kolam induk, kolam pemijahan, penampungan air, gudang pakan, gudang alat, dan gudang pupuk. Pembangunan BBI di Desa Baha pertama kali dimulai pada tahun 2019 dengan estimasi anggaran sebesar Rp34 miliar. Namun, proyek ini mengalami rasionalisasi anggaran hingga akhirnya baru terealisasi sekitar 30 persen.

Baca juga:  Skema Proyek Tol Gilimanuk-Mengwi Diubah, Kembali Tender di Akhir 2023

Pada tahap awal pembangunan di tahun 2019, Pemkab Badung mengalokasikan dana sebesar Rp9,9 miliar. Namun, setelah proses tender, nilai proyek menyusut menjadi Rp6,8 miliar lebih, sebelum akhirnya mengalami rasionalisasi kembali menjadi Rp6,1 miliar lebih. Dana tersebut hanya cukup untuk membangun beberapa kolam, jalan akses, serta bale bengong.

Sesuai rencana awal, proyek ini kembali dianggarkan pada tahun 2020 dengan estimasi biaya Rp24 miliar lebih untuk melengkapi sarana dan prasarana yang belum terbangun. Namun, hingga kini proyek tersebut tak kunjung dikerjakan kembali.

Baca juga:  Badung Segera Bangun BBI Senilai Rp 10 Miliar

Meski demikian, beberapa kolam yang telah dibangun telah dimanfaatkan oleh Dinas Perikanan Badung untuk budi daya ikan air tawar seperti ikan karper dan nila. Dengan diusulkannya kembali proyek ini, diharapkan pembangunan dapat segera rampung sehingga dapat mendukung peningkatan produksi perikanan di Badung. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *