GIANYAR, BALIPOST.com – Krama Desa Adat Tegenungan, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar kini sedang melakukan pemugaran pura. Tak tanggung-tanggung pura yang dipugar yakni Pura Kahyangan Tiga meliputi Pura Desa, Pura Puseh dan Pura Dalem.
Bahkan Pura Kahyangan Tiga ini berada dalam satu areal. Sementara sumber dana pemugaran pura ini dari sektor pariwisata dan hasil sewa atau kontrak tanah laba pura.
Bendesa Adat Tegenungan, I Dewa Made Murtika menjelaskan tiga pura ini dalam satu areal. Sehingga pemugaran bisa dilakukan secara bersamaan.
Sejumlah bangunan dibongkar dan nantinya akan dibangun candi bentar di Pura Desa, pembangunan jalan tembus ke Pura Desa dan Pura Puseh.
Selain itu juga dilakukan penataan pelataran yang sebelumnya dibeton, namun kini diganti dengan ditanami rumput serta dikombinasikan dengan batu andesit.
Sehingga pelataran nampak lebih hijau, lebih sejuk dan ada penyerapan air. Selain membangun candi bentar, juga dilakukan renovasi sejumlah ukiran yang sudah lapuk karena mengalami korosi dan faktor cuaca.
Dikatakan, di sejumlah pelinggih pura ini bermaterial batu bata dikombinasi dengan batu padas atau paras. Ada juga menggunakan batu hitam letusan gunung. Bahkan tembok penyengker ratusan meter menggunakan material batu hitam.
Bendesa Adat Tegenungan menambahkan pangempon pura ini mencapai 99 KK berada dalam satu desa adat dan satu banjar dinas.
Disinggung soal sumber dana pemugaran pura, Bendesa Dewa Murtika mengaku hasil dari pendapatan sektor pariwisata air terjun Tegenungan. Selain itu, sumber dana dari hasil sewa tanah laba pura yang dikontrak warga ditanami pohon pandan arum. (Agung Yuliantara/denpost)