
SINGARAJA, BALIPOST.com – Tenaga operator traktor di Kabupaten Buleleng minim. Hal ini membuat, Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng berinovasi mengadakan lomba traktor dilintasan persawahan, yang terletak di Hutan Kota Singaraja, Kelurahan Banyuasri, Kecamatan Buleleng pada Jumat (7/3).
Sebanyak 19 kelompok yang terdiri dari Pegawai di Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng mengikuti lomba traktor. Lomba ini dilakukan sebagai upaya edukasi bagi para pegawai, utamanya dengan minimnya tenaga atau operator traktor di Kabupaten buleleng.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat mengatakan, lomba ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan operator traktor, memastikan kesiapan tenaga pengendali Alsintan, serta mendorong modernisasi pertanian di Kabupaten Buleleng. Apalagi di Kabupaten Buleleng saat ini sangat minim operator traktor yang dimiliki oleh Pemerintah.
“Sehingga tidak lagi bermasalah dengan operator traktor. Biasanya menunggu operator traktor untuk membuka lahan. Jadinya kita ajak seluruh staf dinas pertanian ajak belajar menjadi operator traktor. Termasuk CS juga kita libatkan,” jelas Melandrat.
Padahal di Dinas Pertanian sendiri, ada setidaknya 48 traktor yang bisa dipinjamkan ke kelompok -kelompok tani yang ada. Hanya saja, permasalah operator menjadi kendala yang dialami. “Dengan pendekatan yang kreatif dan berbasis praktik langsung di lapangan, diharapkan semakin banyak tenaga terampil yang siap mendukung para petani,”jelasnya.
Lomba ini diikuti oleh 19 kelompok dari berbagai bidang di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), melibatkan staf Dinas Pertanian, penyuluh, petugas pemberantasan hama dan penyakit, dokter hewan, hingga tenaga dari Customer Service (CS). Para peserta menjajal trek sepanjang 10 meter yang disiapkan oleh panitia.
Tak hanya itu, rencana ke depan juga mencakup keterlibatan pihak eksternal seperti TNI dan Polri dalam program pelatihan pengoperasian traktor. “Kami ingin menciptakan pertanian yang lebih maju dan modern. Tidak lagi mengandalkan cara tradisional, tetapi memanfaatkan teknologi terkini yang lebih efektif dan efisien,” imbuh Melandrat.
Disisi lain, menurut Gede Ardana, salah satu peserta dari Penyuluh Pertanian Wilayah Kelurahan Sukasada, kegiatan ini sangat berkesan dan memberikan manfaat besar, terutama dalam meningkatkan keterampilan penyuluh dalam mengoperasikan traktor roda dua. Selain itu, ilmu yang didapat dalam lomba ini diharapkan dapat ditransfer kepada para petani di lapangan.
“Lomba Alsintan ini sangat bermanfaat karena banyak penyuluh yang belum memiliki keterampilan dalam mengoperasikan traktor. Dengan adanya lomba ini, para penyuluh tidak hanya mengenal traktor tetapi juga memahami cara menggunakannya secara langsung,” ungkapnya. (Yudha/Balipost)