Di Banjar Apityeh, Baturiti, Tabanan, para pemuda tengah menyelesaikan karya ogoh-ogoh mereka yang tahun ini mengusung tema Bawi Srenggi. (BP/Istimewa)

TABANAN, BALIPOST.com – Menjelang Hari Raya Nyepi yang pada tahun ini dilaksanakan 29 Maret 2025, suasana persiapan semakin terasa di berbagai banjar di Bali. Salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari perayaan ini adalah pembuatan ogoh-ogoh oleh sekaa teruna.

Di Banjar Apityeh, Baturiti, Tabanan, para pemuda tengah menyelesaikan karya ogoh-ogoh mereka yang tahun ini mengusung tema Bawi Srenggi. Ogoh-ogoh ini akan diarak saat malam pangerupukan, sehari sebelum Nyepi.

Baca juga:  Sehari Ditertibkan, Spanduk Liar Pilkada Marak Lagi

Ketua Panitia Ogoh-Ogoh Banjar Apityeh, I Putu Oka Wijaya Kusuma (28), mengungkapkan bahwa inspirasi pembuatan ogoh-ogoh ini berasal dari cerita masyarakat tentang seorang dewa yang dikutuk menjadi raja raksasa berwujud babi. “Kami tertarik dengan cerita tersebut karena memiliki nilai historis dan mitologi yang kuat,” ujarnya saat diwawancarai via telepon, Sabtu (8/3).

Menurut Putu Oka, progres pengerjaan ogoh-ogoh saat ini sudah mencapai 80 persen dan sedang dalam tahap finishing. Meskipun ada beberapa kendala dalam proses pengerjaan, ia menegaskan bahwa hal tersebut tidak menghalangi semangat mereka untuk terus berkarya.

Baca juga:  Keluarga dan Kerabat Iringi Pengabenan Prof. Antara di Krematorium Santha Graha Bedha

“Kami berharap ogoh-ogoh ini bisa menjadi karya yang membanggakan, sekaligus menjadi motivasi bagi kami untuk terus mengembangkan kreativitas di tahun-tahun mendatang,” tambahnya. (Agus Pradnyana/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *