
MANGUPURA, BALIPOST.com – Parade ogoh-ogoh tingkat Kabupaten Badung kembali berlangsung meriah pada hari kedua di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung. Acara ini menjadi ajang bergengsi bagi para sekaa teruna teruni (STT) dari seluruh wilayah Badung yang sebelumnya telah lolos seleksi di tingkat zona.
Sebanyak 10 peserta tampil pada Minggu (16/3), melanjutkan persaingan ketat dari 11 peserta yang sudah menunjukkan kreativitas mereka pada hari pertama, Sabtu (15/3). Parade ini bukan sekadar menampilkan ogoh-ogoh, tetapi juga fragmen tari dan iringan baleganjur yang menjadi bagian dari penilaian.
Salah satu peserta yang tampil pada hari kedua ini adalah Sekaa Taruna Windhu Sari, Banjar Batanbuah, Abiansemal.
Anggota dari STT, Putu Agus Astrawan mengungkapkan bahwa ogoh-ogoh yang mereka tampilkan mengusung tema “Sangkan Paraning Dumadi”, yang menggambarkan perjalanan asal mula penciptaan makhluk di semesta hingga akhirnya kembali kepada Sang Hyang Pelebur, sumber dari mana semua kehidupan berasal.
“Untuk ogoh-ogoh ini, kami menggunakan teknologi pada enam karakter yang ada. Semua berisi mesin dan bisa bergerak, terutama di bagian kepala, sayap, serta beberapa bagian seperti cakra dan bola bumi,” ungkap Agus saat ditemui di Balai Budaya Giri Nata Mandala Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Minggu (16/3).
Pembuatan ogoh-ogoh ini memakan waktu sekitar dua setengah bulan, dengan tantangan utama adalah membagi waktu antara kesibukan sekolah dan pekerjaan para anggota STT. Mereka hanya bisa mengerjakannya pada malam hari, saat libur, atau di waktu senggang.
Terkait kendala pada saat membawa ogoh ogoh ke Puspem Badung, Agus dan timnya telah mempertimbangkan sejak awal. “Kami sudah memikirkan jika nantinya masuk dua atau tiga besar, jadi ukuran ogoh-ogoh dibuat lebih kecil agar lebih mudah dibawa. Perjalanan jauh cukup melelahkan, terutama saat harus membawa kembali ogoh-ogoh setelah parade,” tambahnya.
Agus juga memberikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan parade ini. “Ini pertama kalinya Badung mengadakan parade seperti ini, dan saya sangat mengapresiasi. Ke depan, mungkin fasilitas seperti tenda bisa lebih ditingkatkan agar lebih nyaman bagi peserta dan penonton,” harapnya. (Agus Pradnyana/balipost)