
DENPASAR, BALIPOST.com – STT Eka Adnyana, yang berlokasi di Banjar Alangkajeng, Pemecutan, Denpasar, kembali unjuk kreativitas dengan karya ogoh-ogoh Alangkajeng gede bertemakan “Rah Wana Dandaka” untuk menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1947. Tema yang diusung tahun ini mengandung makna mendalam, di mana Rah berarti darah, Wana berarti hutan, dan Dandaka adalah nama hutan dalam kisah pewayangan.
Secara keseluruhan, “Rah Wana Dandaka” diartikan sebagai darah di hutan Dandaka, menggambarkan suasana mencekam serta konflik yang terjadi dalam kisah tersebut.
Ketua Panitia pembuatan ogoh-ogoh, I Ketut Aditya Janiarta (21), mengungkapkan bahwa ide tema ini terinspirasi dari tokoh-tokoh pewayangan yang kaya akan nilai moral dan budaya. “Kami ingin menampilkan sesuatu yang tidak hanya megah dari segi visual, tetapi juga sarat makna dan edukatif,” ujar Janiarta dihubungi lewat WhatsApp, Senin (17/3).
Proses pembuatan ogoh-ogoh ini memakan waktu sekitar 2 hingga 3 bulan, dengan melibatkan 6 hingga 15 orang anggota dari STT Eka Adnyana. Mereka bekerja keras secara bergotong royong, mulai dari merancang bentuk, pengerjaan rangka, hingga tahap finishing.
Tak tanggung-tanggung, total biaya pembuatan ogoh-ogoh ini mencapai Rp 50 juta, mencakup bahan, dekorasi, hingga keperluan teknis lainnya.
“Puji syukur, proses pembuatan ogoh-ogoh tahun ini berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti. Semua anggota STT bekerja kompak dan semangat,” tambah Janiarta. (Wahyu Widya/balipost)