Bale Patamon di Pura Penataran Panti Pande, Desa Adat Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, roboh akibat angin kencang. (BP/Wir)

GIANYAR, BALIPOST.com – Bale Patamon di Pura Penataran Panti Pande, Desa Adat Kedisan, Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, roboh akibat angin kencang yang melanda wilayah tersebut pada Rabu, (19/3) sekitar pukul 09.30 Wita.

Peristiwa ini pertama kali diketahui Pande Putu Wiramika, yang mendengar suara benda roboh dari arah pura. Setelah mengecek ke lokasi, ia melihat bahwa Bale Patamon telah ambruk dan segera melaporkan kejadian ini kepada Kelian Pura Penataran Panti Pande, Pande Made Oka dan I Made Parsa.

Baca juga:  Korban Jiwa COVID-19 Bali Dilaporkan 3 Kabupaten, Kasus Baru Melandai

Bhabinkamtibmas Desa Kedisan, Aiptu Dewa Gde Oka Wirawan, langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) pada pukul 11.00 WITA untuk melakukan pengecekan dan koordinasi. Bale Patamon yang memiliki luas 10×5 meter tersebut diketahui sebelumnya telah disangga dengan bambu saat musim hujan dan angin kencang. Namun, bambu tersebut digunakan dalam kegiatan Melasti pada 14 Maret 2025 dan tidak dipasang kembali karena cuaca sudah membaik.

Baca juga:  Badung Dilanda Bencana Pohon Tumbang

Kapolsek Tegallalang, AKP Ketut Wiwin Wirahadi, S.H., M.H., menyampaikan bahwa pihaknya bersama Kelian Pengempon Pura telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gianyar serta Polsek Tegallalang terkait kejadian ini.

“Syukurnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Namun, kerugian akibat robohnya Balai Patamon diperkirakan mencapai Rp150 juta. Saat ini, pembersihan material bangunan yang roboh masih tertunda karena cuaca yang masih hujan,” ujar AKP Ketut Wiwin Wirahadi. (Wirnaya/Balipost)

Baca juga:  Tak Cuma Bale Pawedaan Pura Ratu Pasek yang Roboh, Angin Kencang di Klungkung "Sapu" Piasan di Pura Ini
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *