Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta (dua dari kanan) meninjau Pura Dalem Kahyangan Celuk, Desa Adat Padang Luwih, Dalung, Kuta Utara yang roboh akibat diterjang angin kencang. (BP/Par)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Hujan disertai angin kecang pada Rabu (19/3) soremenimbulkan kerusakan parah sejumlah warung dan dan kafe di Pantai Canggu, Kuta Utara. Bencana ini viral di media sosial (Medsos) lantaran sejumlah atap warung dan cafe berterbangan.

Camat Kuta Utara Putu Eka Permana yang dikonfirmasi, Kamis (20/3), membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, cuaca ekstrim tidak hanya perusak atap warung dan cafe, namun juga sejumlah bangunan pura rusak tertimpa pohon tumbang.

“Hujan dan angin kencang merusak sejumlah warung dan kafe yang ada di pesisir Canggu dan sekitarnya. Warung-warung dan kafe, terutama atapnya berhamburan karena tersapu angin,” ungkapnya.

Kendati demikian, pihaknya bersyukur dari sekian banyak bencana tidak sampai menimbulkan korban jiwa. “Syukur tidak ada korban jiwa. Tapi, yang di Pantai Canggu warung-warung banyak rusak karena angin kencang,” katanya.

Baca juga:  Puluhan Orang Meninggal Diterjang Badai

Menurutnya, terdapat dua bangunan pura di Kuta Utara yang dilaporkan ambruk diterjang hujan lebat yang disertai angin kencang. Selain itu sebuah gereja di Banjar Untal-Untal, Dalung juga dilaporkan mengalami kerusakan pada atap.

“Semua kejadian bencana kemarin sore (Rabu -red) telah dilaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Badung. Pihak BPBD bersama aparat kecamatan dan desa juga telah melakukan pendataan pasca bencana,” jelasnya.

Untuk pura, kata dia, ada dua pura yang bangunannya roboh. Yaitu bangunan Pura Dalem Kahyangan Celuk Desa Adat Padang Luwih dan bangunan bale gong Pura Batur Kulibul Kawan, Canggu. Robohnya bangunan pura ini sempat ditinjau langsung oleh Wakil Bupati Badung Bagus Alit Sucipta pada Kamis (20/3).

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Hari Ini, Hampir 85 Persennya Ada di 4 Kabupaten/Kota

Lima tahun lalu bangunan pura yang ambruk ini dibangun dengan menggunakan anggaran APBDes. Kerugian atas ambruknya bangunan ini diperkirakan sekitar Rp 400 juta. “Kalau bangun ulang diperkirakan habis Rp 400 juta. Itu sudah dari lantai. Nanti kan dilihat apa-apa yang bisa dipakai,” paparnya.

Kondisi serupa juga menimpa bangunan Pura Batur Kulibul, tepatnya bangunan bale gong. Bangunan ini lebih besar daripada yang di Padang Luwih. “Kalau di Pura Batur Kulibul masih data. Kemungkinan kerugian lebih besar karena bangunannya lebih besar,” jelasnya.

Baca juga:  Pelajar SMP Pencuri Sesari Beraksi di Puluhan Pura di 2 Kabupaten

Dalam arahannya Wabup Bagus Alit Suciptai meminta bangunan yang rusak ini agar segera dibangun kembali. Bahkan, jika memang anggarannya memungkin di desa supaya dibangun lagi oleh pihak desa, namun kalau tidak akan dibangun oleh pemerintah daerah.

“Sebelum berangkat Ke kantor saya menyempatkan diri untuk melihat langsung dan mengecek bangunan yang terkena bencana. Astungkara Sudah tertangani dengan baik,” kata Wabup Gus Bota.

Pihaknya, bersama Bupati Badung Wayan Adi Arnawa akan selalu hadir ditengah masyarakat apapun pun kondisinya, baik suka maupun duka. “Pemerintah Kabupaten Badung akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, dalam hal penanganan pasca bencana alam seperti ini,” tegasnya. (Parwata/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *