
AMLAPURA, BALIPOST.com – Angin kencang disertai hujan deras yang melanda wilayah Karangasem, pada Rabu (20/3) mengakibatkan sebuah bangunan Palinggih Meru Tumpang 11, Tajuk, Gedong dan Bale Gong yang ada di Pura Puseh milik Desa Adat Muntigunung, Desa Tianyar Barat, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem ambruk. Akibat kejadian itu, kerugian materiil mencapai ratusan juta rupiah.
Perbekel Desa Tianyar Barat I Ketut Karya mengungkapkan, jika kejadian tersebut terjadi karena cuaca buruk yang terjadi kemarin (Rabu Red). Awalnya, yang roboh hanya bangunan Palinggih Meru Tumpang 11, namun berselang bener jam disusul oleh bangunan Palinggih Tajuk dan Gedong yang ambruk, dan malam harinya disusul kembali oleh bangunan Bale Gong yang ikut roboh.
“Seluruh bangunan Palinggih yang ada di Pura Puseh Desa Adat Muntigunung baru saja selesai dibangun dengan biaya yang cukup besar. Sehingga akibat kejadian tersebut kerugian yang dialami diperkirakan mencapai Rp 800 juta,” ujarnya.
Karya mengatakan, dalam waktu dekat, seluruh pengempon Pura akan melakukan rapat untuk menentukan langkah apa yang akan diambil ke depannya. Tapi yang jelas tentunya akan melakukan pembangunan ulang.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Karangasem Ida Bagus Ketut Arimbawa menjelaskan, pihkanya mencatat 33 bencana seperti pohon tumbang, tiang listrik roboh, hingga atap rumah tertiup angin karena hujan deras yang disertai angin kencang. “Bencana alam yang terjadi di hampir seluruh wilayah di Karangasem didominasi oleh pohon tumbang. Bencana tersebut juga merenggut nyawa pegawai kontrak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Karangasem, I Nengah Suari (56) yang meninggal tertimpa tiang listrik,” katanya. (Eka Parananda/Balipost)