
DENPASAR, BALIPOST.com – Ogoh-ogoh dari Sekaa Teruna (ST) Werdhi Sesana Banjar Tega, Kelurahan Tonja, berhasil menjadi salah satu finalis dalam ajang Kesanga Fest untuk menyambut Tahun Baru Caka 1947. Karya seni ini mengangkat tema kisah Mahabharata, tepatnya saat Abimanyu terjebak dalam perangkap Cakrabyuha, yang menggambarkan kekerasan atau pengeroyokan.
Ketua STT Werdhi Sesana sekaligus penulis cerita, I Made Jaya Subandi (31) menjelaskan bahwa tema ini dipilih karena relevan dengan kondisi saat ini. Ia melihat banyaknya kasus kekerasan, baik secara fisik maupun batin, yang terjadi di masyarakat.
“Kita bisa melihat bagaimana pembunuhan karakter, perusakan mental, dan perundungan terjadi, yang sering kali dilakukan oleh mereka yang memiliki jaringan dengan otak-otak kriminal. Ketika melihat seseorang yang tidak sejalan dengan pemikiran mereka, berbagai cara dilakukan demi mencapai kedudukan atau posisi tertinggi dalam sebuah kelompok maupun organisasi. Selain itu, cerita ini juga mengandung pesan moral tentang bagaimana menghadapi tantangan, mengatasi kesedihan, dan menerima takdir,” jelasnya saat ditemui di Balai Banjar Tega, Rabu (19/3).
Keberhasilan masuk dalam 16 besar dengan posisi ke-11 menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka, mengingat banyaknya peserta dari berbagai banjar di Kota Denpasar yang ikut bersaing.
“Perasaannya sudah pasti senang karena kita bersaing dengan ratusan banjar di Kota Denpasar dan kita masuk dalam 16 besar di posisi 11,” ujar Jaya Subandi.
Saat ini, ogoh-ogoh tersebut masih dalam tahap penyempurnaan sesuai dengan koreksi dan masukan dari para juri. ST Werdhi Sesana juga tengah mempersiapkan gending, gerak, dan komposisi sajian pementasan agar bisa tampil maksimal.
Rencananya, perjalanan menuju lokasi penempatan ogoh-ogoh di Lapangan Puputan akan dilakukan pada 20 Maret 2025 malam hari, dengan mempertimbangkan kondisi cuaca. Jika hujan masih turun, waktu perjalanan dapat disesuaikan.
Ogoh-ogoh akan diarak dengan berjalan kaki, melewati Jalan Gatot Subroto, Jalan Nangka Selatan, dan Jalan Veteran sebelum tiba di lokasi.
Ajang Kesanga Fest sendiri menjadi wadah bagi para seniman muda di Bali untuk menampilkan kreativitas mereka dalam seni ogoh-ogoh, sekaligus menjaga dan mengembangkan tradisi budaya menjelang Hari Raya Nyepi. (Pande Paron/balipost)