Areal persawahan petani di Desa Pikat terendam banjir setelah hujan lebat. (BP/Gik)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Areal persawahan terendam banjir akibat cuaca buruk hujan lebat disertai angin kencang, di Desa Pikat Kecamatan Dawan, Klungkung, Jumat (21/3).

Banjir merendam sebagian besar tanaman padi milik petani, hingga gagal panen. Kondisi demikian terjadi akibat intensitas hujan yang tinggi, ditambah permasalahan tersumbatnya saluran irigasi sawah.

Bupati Klungkung I Made Satria, langsung menuju lokasi, setelah menerima laporan peristiwa banjir dari Pj. Perbekel Pikat I Nyoman Kardana, usai melaksanakan Kegiatan penanaman pohon di sekitar lokasi itu. Areal sawah paling parah terendam banjir persis di depan Pura Dalem Desa Pikat.

Baca juga:  Pura Pucak Manik Toya Terendam Banjir, Kerugian Capai Miliaran Rupiah

Pj. Perbekel Nyoman Kardana menyampaikan areal subak tersebut memiliki luas 47 hektare. Hujan dengan intensitas tinggi sejak malam hingga pagi, membuat seluruh areal tanaman padi roboh dan terendam air hujan.

“Dari 47 hektare tersebut, diperkirakan lahan sawah yang terendam banjir mencapai luas kurang lebih 70 persen,” kata Kardana.

Mengetahui hal tersebut, Bupati I Made Satria mengaku prihatin melihat kondisi ini. Terlebih, tanaman padi milik petani sesungguhnya sudah mulai menguning dan sebentar lagi sudah siap panen. Namun, harapan petani setempat sia-sia, setelah tanaman padi terdampak hujan lebat. Nampak tanaman pagi milik petani masih terendam banjir cukup parah, setelah hujan reda. Dia menyatakan ke depan akan segera melakukan normalisasi saluran air, agar ketika terjadi hujan lebat bencana banjir serupa tidak terulang kembali di areal persawahan itu.

Baca juga:  Atlet Badung Dominasi Kontingen PON Bali

“Dengan melakukan normalisasi saluran irigasi, banjir bisa dicegah. Sehingga kedepan tidak akan ada lagi permasalahan yang seperti ini, dan petani tidak akan merasa dirugikan akibat cuaca buruk,” ujar Bupati Satria.

Mengenai kerugian yang diderita petani, Bupati Satria akan membicarakannya terlebih dahulu dengan instansi terkait mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan. Apakah dengan sistem ganti rugi atau ada mekanisme lain yang bisa dilakukan untuk membantu para petani yang terdampak. (Bagiarta/Balipost)

Baca juga:  Pemilu Damai, Intensifkan Pengawasan Medsos
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *