
SINGARAJA, BALIPOST.com – Kunjungan wisatawan ke Kabupaten Buleleng pada awal tahun ini mengalami penurunan yang signifikan. Selain memasuki posisi low season, dampak efisiensi pun disebut juga menjadi penyebabnya.
Badan Promosi Pariwisata meminta Pemerintah untuk mengatur strategi untuk mendongkrak kunjungan wisata di low season tahun ini. Salah satunya dengan fokus menggaet wisatawan domestik dengan memanfaatkan momen libur panjang hari raya Idul Fitri akhir Maret ini.
Wakil Ketua Badan Promosi Pariwisata Kabupaten Buleleng, I Putu Gede Parma dikonfirmasi, Minggu (23/3), mengatakan bahwa penurunan kunjungan wisatawan ke Bali khususnya ke Buleleng pada periode Triwulan pertama tahun 2025 ini disebabkan beberapa faktor.
Diantaranya, dunia pariwisata saat ini berada pada posisi low season. Disamping itu penurunan daya beli masyarakat juga mengalami penurunan akibat dampak efisiensi yang dicanangkan oleh Pemerintah saat ini.
“Banyak event – event ditunda. Ini juga berdampak langsung pada industri MICE (meeting, incentive, conference, exhibition) yang permintaannya berkurang baik yg berskala nasional maupun internasional, kelima perlambatan pertumbuhan dan pergerakan ekonomi dunia juga sangat mempengaruhi,” tandasnya.
Atas kondisi itu, Badan Promosi Pariwisata Buleleng pun kini terus mengupayakan mencari alternatif permasalahan ini. Pemerintah pun dituntut untuk memberikan keringanan pajak bagi pengusaha dan pelaku pariwisata, termasuk sektor UMKM akibat situasi ini. Pemerintah juga harus kembali mencari opsi pengembangan pariwisata alternatif yang bisa menembus pasar khusus seperti Wisata Kesehatan maupun Wisata Edukasi serta Wisata Teknologi.
“BPPD terus membantu pemerintah pada tugas2 kepromosian kepariwisataan dan menjaga citra destinasi wisata agar tetap unggul dan terpercaya dengan konsep Sapta Pesona dan Pariwisata Budaya berlandaskan Filosofi Tri Hita Karana di Bali,” imbuhnya.
Tak hanya itu, Pemerintah Provinsi Bali juga disarankan agar lebih intens melakukan lobi – lobi ke Pemerintah Pusat terkait hal ini disamping memperkuat kualitas destinasi wisata baik dari sisi fasilitas maupun pelayanannya.
“Strategi efisiensi anggaran agar bisa di rekalkulasi lg dampaknya ataupun di strategikan kembali karena sektor pariwisata dan ekonomi kreatif penting untuk dijaga karena memberikan kontribusi besar bagi negara,”katanya.
Sementara itu, data Dinas Pariwisata Buleleng menyebut, kunjungan wisatawan di Buleleng pada bulan Januari-Februari jika dibandingkan tahun lalu mengalami kenaikan. Pada tahun 2024 bulan Januari, jumlah kunjungan wisatawan sebanyak 73.699 orang. Terdiri dari 48.748 orang wisatawan domestik dan 24.951 orang wisman. Jumlah tersebut lebih sedikit jika dibandingkan kunjungan wisatawan pada Januari 2025 dengan total 99.966 orang, yang terdiri dari 60.706 orang wisdom dan 39.260 wisman.
Begitu juga perbandingan kunjungan di bulan Februari 2024 dengan jumlah total 78.664 orang, yang terdiri dari 59.147 orang wisdom dan 19.517 wisman. Sedangkan pada Februari 2025 tercatat kunjungan wisatawan di Buleleng sebanyak 70.113 orang, terdiri dari 40.562 orang wisdom dan 29.551 wisman. Kunjungan wisatawan mancanegara di awal tahun ini terdongkrak sedikit dari kunjungan wisatawan kapal pesiar yang sempat sandar di Buleleng sebanyak 4 kali selama dua bulan. (Yudha/Balipost)