
DENPASAR, BALIPOST.com – Menyusul peristiwa 18 pohon tumbang dalam sehari di Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali akan menyiagakan personel di setiap posko mudik Lebaran 2025.
Sekretaris BPBD Bali Gede Teja di Denpasar, Minggu, mengatakan penempatan anggota ini untuk mengantisipasi bencana selama arus mudik, berkaca dari kejadian pohon tumbang di 18 titik sekaligus pada Sabtu (22/3).
“Antisipasi sudah dilakukan antara lain dengan perompesan pohon di pinggir jalan dan juga ada tim-tim siaga di posko mudik yang salah satu fungsinya untuk atasi kondisi darurat,” kata dia, seperti dikutip dari kantor berita Antara, Minggu (23/3).
Gede Teja mengatakan, saat ini kasus pohon tumbang paling disoroti, di mana sejak Sabtu kemarin secara merata seluruh kabupaten/kota dilanda hujan angin dampak badai siklon dari Selatan Bali.
“Apakah ke depan akan terjadi lagi, kami belum tahu, yang jelas bulan ini masih musim hujan, pergerakan angin dan hujan akan diinfokan melalui informasi peringatan dini baik harian ataupun yang dasarian,” ujarnya.
Cuaca ekstrem berupa hujan angin sendiri menyebabkan pohon tumbang yang tersebar di 18 titik yaitu 12 titik di Kabupaten Tabanan, tiga titik di Kabupaten Karangasem, satu titik di Kabupaten Badung, dan dua titik di Kota Denpasar, di mana sebagiannya terjadi di jalan raya termasuk jalan yang dilalui untuk mudik.
Atas kejadian Sabtu kemarin, satu orang pengendara meninggal dunia, empat bangunan rusak dan estimasi kerugian yang ditimbulkan sebesar Rp253.000.000.
BPBD Bali mengimbau masyarakat termasuk calon pemudik pada Lebaran 2025 mewaspadai potensi curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.
Selain itu juga diminta menjaga lingkungan sekitar dengan membersihkan saluran air guna mengurangi risiko banjir, dan BPBD Bali atau kabupaten/kota untuk mendapatkan informasi atau bantuan darurat.
“Sebagai upaya bersama dalam menghadapi potensi bencana, BPBD Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan peran aktif dalam mitigasi bencana, dengan kerja sama semua pihak, kita wujudkan Bali yang aman dan tangguh bencana,” tutur Gede Teja. (Kmb/Balipost)