GIANYAR, BALIPOST.com – Pangempon Pura Dalem Tegla di Banjar Serongga Kaja, Desa Serongga, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar kini sedang membangun sejumlah palinggih di pura setempat.
Sebab sebelumnya Pura Dalem Tegla yang ada di Banjar Serongga Kaja, Desa Adat Serongga, Gianyar ini tinggal puing-puing atau gundukan bekas reruntuhan palinggih. Sementara panyungsung-nya tersebar di luar Desa Serongga seperti di Desa Tedung, Desa Abianbase dan Desa Lebih.
Bendesa Adat Serongga, Pande Made Sudarsana menjelaskan areal pura berupa tanah lapang dan tidak ada palinggih, hanya tinggal puing-puing saja. Keberadaan Pura Dalem Tegla ini dibuktikan dengan ada dua buah pratima yang kini disimpan di Tedung di rumah Jro Mangku Dalem Tegla. Satu buah jempana dititipkan di Pura Dadia Pering, Serongga.
Bukti lain, seorang Dosen ISI Denpasar yang asal Serongga berkunjung ke Museum Belanda menemukan sejarah asal muasal Desa Tegla yang tak lain sekarang menjadi Desa Serongga. Nah berdasarkan bukti dan petunjuk serta cerita tetua tersebut, tokoh masyarakat Serongga, Pande Made Sudarsana kemudian mengumpulkan dan membentuk panyungsung Pura.
Hingga saat ini sudah ada 112 KK sebagai panyungsung. Kemudian mulai digelar rapat-rapat rencana pembangunan dan mengumpulkan dana baik dari punia panyungsung sendiri, masyarakat dan punia lainnya. “Kini sedang proses pembangunan palinggih Sedaan Taru, Palinggih Menjang Seluang, Palinggih Periyangan, Palinggih Padmasana, Palinggih Sedaan Ngurah Agung, Panggungan dan Balai Gong,” katanya.
Yang belum dibangun di antaranya palinggih Gedong, Candi Kurung, Candi Bentar, Sedaan Apit Lawang, Piasan, Bale Kulkul dan tembok penyengker yang diperkirakan menghabiskan dana Rp1,5 miliar.
Bendesa Desa Serongga mengaku sudah mengajukan proposal kepada Bupati Gianyar, namun sampai saat ini belum terealisasi. Bahkan keberadaan pura ini termasuk pura kuno yang perlu dilestarikan keberadaannya. (Agung Yuliantara/denpost)
Tonton selengkapnya di video