Sampah di gang-gang Gilimanuk yang dibersihkan oleh warga dan relawan. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Arus mudik yang membludak di wilayah Kelurahan Gilimanuk menimbulkan dampak sampah yang menjadi persoalan. Pihak kelurahan mengharapkan PT ASDP Indonesia Ferry turut serta dalam penanganan sampah yang ditinggalkan pemudik di wilayahnya.

Lurah Gilimanuk, Ida Bagus Tony Wirahadikusuma mengakui bahwa masalah sampah di jalan-jalan kampung yang selama ini dibersihkan dan dibiayai sendiri oleh pihak kelurahan. Sampah di jalan nasional menurutnya memang menjadi tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup Jembrana. Namun, sampah yang menumpuk di jalan-jalan permukiman menjadi persoalan tersendiri. “Sampah itu kami membersihkan dan menanggung biayanya sendiri,” ujar Tony.

Ia menjelaskan bahwa jalan-jalan kampung di Gilimanuk juga menjadi jalur utama bagi kendaraan pemudik menuju pelabuhan. Sehingga volume sampah meningkat drastis menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Baca juga:  Lakalantas, Mahasiswa Asal Banyuwangi Tewas

Kondisi ini juga menjadi keluhan warga. Lurah sejatinya telah berkoordinasi dengan PT ASDP Indonesia Ferry dan akan berjanji menyediakan kantong sampah di jalur mudik. Namun, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, kantong-kantong sampah yang dijanjikan tidak ada. Sehingga sampah berserakan di jalur menuju Pelabuhan.

Upaya awal, Lurah telah menginstruksikan kepala dusun dan kelian banjar guna menggerakkan warga bergotong-royong mengumpulkan sampah. Sampah yang telah terkumpul kemudian diangkut oleh petugas kebersihan kelurahan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Hingga akhir pekan lalu sampah mencapai 18 ton sejak dua pekan lalu. Agar tidak terus menjadi beban bagi warga dan kelurahan, Tony berharap PT ASDP Indonesia Ferry dapat berkontribusi melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR). Saat padat arus mudik, dalam sehari bisa empat kali pengangkutan sampah ke TPA.

Baca juga:  Hujan Sebentar, Ruas Jalan di Bangli Terendam

Kondisi ini bukan saja terjadi saat arus mudik, namun juga di libur panjang dan terjadi kepadatan kendaraan seperti natal dan tahun baru. Ia mengatakan pada lebaran tahun lalu, petugas gabungan juga bersama-sama gotong royong melibatkan Polres Jembrana, dengan Dinas Lingkungan Hidup dan kelurahan membantu membersihkan sampah di terminal kargo (areal buffer zone).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana, Dewa Gede Ary Candra mengatakan terkait sampah selama arus mudik tahun ini, volume sampah yang harus diangkut ke TPA meningkat dari 3,5 ton per hari menjadi 5 ton per hari. Sejak 26 Maret atau dua pekan lalu, Dinas LH telah menambah armada truk pengangkut ke Gilimanuk.

Baca juga:  Tangani Sampah, Pemkab Klungkung "Launching" Program TOSS

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andrianto, kepada wartawan akan menindaklanjuti keluhan warga dan koordinasi dengan pihak terkait guna menemukan solusi terbaik untuk penanganan sampah di wilayah Gilimanuk. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *