
DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rangka memperingati Hari Jadi ke-22, Pusat Koordinasi (Puskor) Hindunesia akan menyelenggarakan berbagai kegiatan yang dipusatkan di Mataram, NTB. Kegiatan berlangsung pada 25 hingga 27 April.
Ketua Pusat Kordinasi (Puskor) Hindunesia Ida Bagus K Susena, Sabtu (5/4) mengatakan, secara de facto, Puskor Hindunesia terbentuk pada 25 April 2003 yang awalnya merupakan wadah Gerakan Relawan Dharma. Namun kemudian bermetamorfosis menjadi lembaga keumatan Hindu formal pada 12 Februari 2015.
Dalam rangkaian HUT ini, akan dilaksanakan berbagai kegiatan diantaranya Rsi Yadnya, Manusa Yadnya (Baksos & Donor Darah), serta berbagai lomba, seperti membuat canang, nyolahan canang, lomba dharma wacana, lomba mewarnai, pentas seni budaya nusantara, termasuk seminar nasional dan internasional yang menghadirkan narasumber dari berbagai profesi.
Seminar yang akan diadakan bertemakan pemberdayaan wanita karena baru tahun ini dikukuhkan pilar Wanita Dharma (NITAMA) Hindunesia. Pada seminar itu nantinya akan menghadirkan tokoh wanita yang cukup populer yaitu Ni Luh Djelantik, anggota DPD NTB Evy Apita Maya, dan juga Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.
Acara itu juga akan dihadiri Dirjen Bimas Hindu dengan pendharma wacana utama saat Dharma Shanti, Tjokorda Raka Kerthyasa, tokoh Puri Ubud.
Susena menjelaskan, Puskor Hindunesia merupakan lembaga keumatan swadaya independen Hindu yang berskala nasional. Organisasi Masyarakat (ormas) ini telah berbadan hukum di bawah naungan Kemenkum dan Kementerian Agama serta Kementerian Dalam Negeri.
Selain itu, ia menegaskan bahwa Puskor Hindunesia bergerak berdasarkan pada implementasi Tri Hita Karana (THK), yang bukan hanya sekedar konsep. “Ditekankan pada implementasi nyata bagaimana kita menjaga kesucian parahyangan, menguatkan tatanan pawongan dengan adat, seni budaya dan kearifan lokal yang ada, serta menjaga keharmonisan alam lingkungan, agar tidak rusak oleh kerakusan manusia dan tetap dalam kendali kita sebagai pewaris ajaran nusantara,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)