
NEGARA, BALIPOST.com – Arus balik libur Lebaran di Pelabuhan Gilimanuk, Jembrana, Bali, H+7 terpantau ramai namun tetap lancar, Senin (7/4). Gelombang pemudik yang kembali ke Bali didominasi kendaraan roda dua, dan roda empat.
Data dari PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang mencatat, sejak 31 Maret hingga 6 April 2025, sebanyak 312.121 orang telah menyeberang masuk ke Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk. Angka ini menunjukkan lonjakan signifikan pasca perayaan Lebaran. Namun tidak sepadat bila dibandingkan dengan arus mudik di Pelabuhan Gilimanuk sepekan lalu. Selama arus balik, paling banyak kapal yang beroperasi 32 armada.
Masih dibawah saat arus mudik lalu saat puncak hingga 35 armada kapal. “Kapal perbantuan dengan kapasitas lebih besar masih dioperasikan selama arus balik ini. Jumlah paling banyak beroperasi saat arus mudik hingga 35 kapal,” ujar Pengawas Satuan Pelayanan (Wasatpel) Pelabuhan Gilimanuk Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Bali, I Nyoman Mahardika, Senin (7/4).
Hingga menjelang akhir operasi ketupat agung ini, menurutnya, penyeberangan masih tergolong lancar termasuk di Pelabuhan Gilimanuk. Dengan pola TBB (tiba bongkar berangkat) saat kondisi sangat padat, lama kapal di tengah (sailing time) rerata 25 menit.
Beberapa kapal juga khusus memuat kendaraan roda dua saat kondisi sangat padat. Menurutnya gelombang kedatangan kendaraan saat arus mudik lebih banyak karena faktor mengejar waktu sebelum penutupan saat Nyepi dan Hari Raya Idul Fitri. Sedangkan saat arus balik lebih longgar.
Sementara itu data arus balik hingga H+7, tercatat 76.906 unit kendaraan pribadi menyeberang, terdiri dari 42.591 sepeda motor, dan 34.315 mobil. Sementara itu, arus keluar Bali melalui pelabuhan yang sama juga mengalami peningkatan, dengan 27.613 kendaraan dan 151.215 orang tercatat meninggalkan Bali sejak 3 April.
Puncak arus balik terjadi pada Minggu (6/4), di mana sebanyak 63.284 orang masuk Bali dengan total 17.621 kendaraan pribadi, baik roda dua maupun roda empat.
Humas ASDP Ketapang, Roodhin Firmana, membenarkan terjadinya lonjakan penumpang, dan kendaraan saat arus balik, terutama kendaraan roda dua. Ia menyebut, puncak kepadatan kemungkinan terjadi pada 6 dan 7 April, seiring telah berakhirnya libur Lebaran.
Menurutnya, kepadatan terjadi sore hingga dini hari. Meski arus terpantau lancar, ASDP tetap melakukan langkah antisipatif guna menghindari penumpukan penumpang dan kendaraan, terutama pada jam-jam rawan. Menurut Roodhin, arus balik diperkirakan akan terus mengalir hingga sepekan ke depan. (Surya Dharma/Balipost)