
DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerintah berencana memasukkan coding dan AI ke dalam kurikulum bagi tingkat sekolah dasar. Untuk itu, Disdikpora Denpasar tengah mempersiapkan guru-guru di Denpasar menghadapi program tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Denpasar, A.A. Gede Wiratama, Kamis (10/4) mengatakan, perkembangaan dunia digital berjalan sangat masif, bahkan segala lini kehidupan berhadapan dengan digital seperti proses belajar dan mengajar, transaksi keuangan, dll.
Maka dari itu untuk membekali anak menghadapi dunia digital, maka anak perlu diajarkan berpikir komputasional dengan bahasa coding.
“Mungkin tahun depan akan dimulai masuk kurikukum coding. Supaya tidak kagok, maka kita mendahului dengan mengajarkan guru-guru kita di tingkat PAUD, SD, SMP mengenal coding. Apalagi kemarin kita juara harapan I robotic tingkat nasional kategori SMP dari 300 peserta seluruh Indonesia,” ujarnya.
Saat ini guru dikatakan telah siap menghadapi kurikulum tersebut, materi serta buku-buku telah disiapkan para guru. Meski demikian kurikulum coding untuk tingkat SD tidak seseram yang dibayangkan, namun berupa coding dasa, sedangkan SMP coding lanjutan. “Jadi coding dasar mungkin bagaimana menggerakkan ke kiri dan ke kanan, A plus B plus C. Jadi yang mudah-mudah, tidak terlalu ruwet kok belajar coding,” ungkapnya.
Menurutnya, pembelajaran coding apalagi nanti diintegrasikan dengan AI akan bermanfaat untuk siswa. Apalagi nantinya dunia akan semakin digital dan anak-anak didik nantinya hidup dalam era digital. Namun yang penting juga ditekankan adalah penggunaan digital secara bijak sehingga bisa bermanfaat bagi siswa maupun guru.
Ketua Harian Bunda Literasi Kota Denpasar Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa mengatakan, para guru di Denpasar kali ini diberikan workshop untuk meningkatkam kompetensi guru PAUD, SD, SMP se-Kota Denpasar terutama dalam implementasi budaya literasi dan numerasi PAUD.
Selain itu, para guru khususnya pada jenjang SD dan SMP juga diberikan pembekalan agar dapat mengajak siswa berpikir komputasional dengan bahasa coding. “Tujuannya untuk memberi wawasan dan keterampilan baru bagi guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif,” ujarnya.
Pelaksanaan worshop berfokus pada implementasi pembelajaran budaya literasi dan numerasi, menanamkan kebiasaan membaca, menulis, berpikir logis sejak dini. Selain itu workshop bagi guru jenjang SD, SMP agar dapat membekali siswa dengan keterampilan digital, pemecahan masala dan berpikir sistematis untuk masa depan. Proses pembelajaran harus dikembangkan dengan inovasi dan strategi kreatif. (Citta Maya/balipost)