SEMARAPURA, BALIPOST.com – Desa Adat Satra Kabupaten Klungkung melakukan aksi nyata dalam menciptakan lingkungan bersih. Desa adat ini menggagas sebuah gerakan kolektif bertajuk Gertak Sambel (Gerakan Serentak Satra Menuju Bersih Lingkungan).
Desa Adat Satra menggagas itu untuk mendukung penuh program Pemprov Bali, dalam mengatasi sampah, dalam kegiatan mabriyuk marerisak ini, bersama krama lanang-istri dan para yowana se-Desa Adat Satra.
Bendesa Adat Satra, Dewa Ketut Soma, dihubungi pada Selasa (15/4) mengatakan gerakan kolektif seluruh masyarakat ini digelar pada Minggu, (13 /4) Sejak pagi sekitar pukul 07.00 Wita, masyarakat turun serentak membawa alat sapu dan lainnya untuk membersihkan lingkungan. Dengan mengenakan pakai adat madya, mereka menyusuri seluruh wewidangan desa, akses jalan hingga di palemahan Desa Adat Satra.
“Mabriyuk Marerisak ini merupakan salah satu implementasi dari Peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018 tentang Pembatasan Timbulan Sampah Plastik Sekali Pakai dan surat edaran MDA (Majelis Desa Adat). Kegiatan ini disambut antusias oleh Krama Desa Adat Satra lanang-istri dan para yowana sejebag Desa Adat Satra,” kata Dewa Ketut Soma.
Dia menambahkan, sesuai dresta yang ditulis dalam awig-awig Desa Adat Satra, kegiatan mareresik di wewidangan Desa Adat Satra, sesungguhnya sudah dilaksanakan rutin. Seperti pada setiap menjelang pujawali di Pura Kahyangan Tiga dan setiap Redite Kliwon Sungsang menjelang nyanggra Rahina Suci Galungan.
Dalam pelaksanaannya selalu melibatkan krama Desa Adat, baik lanang maupun istri, untuk mareresik di wewidangan Pura Kahyangan Tiga lan setra. Selain itu, Krama Desa Adat istri dan yowana, juga mareresik di sepanjang jalan desa.
Kemudian seiring berjalannya waktu, Gubernur Bali mencanangkan gerakan serentak Bali bersih sampah sebagaimana dituangkan dalam peraturan Gubernur Bali Nomor 97 tahun 2018. Membuat gerakan aksi bersih-bersih sampah ini kian diharapkan dapat berdampak positif bagi lingkungan. (Bagiarta/balipost)