Menjelang perayaan Hari Suci Galungan, harga buah-buahan dan jajan banten, dua kebutuhan utama dalam perayaan keagamaan umat Hindu di Pulau Dewata ini, mulai naik. (BP/Andin Lyra)

DENPASAR, BALIPOST.com – Menjelang perayaan Hari Suci Galungan, harga buah-buahan dan jajan banten, dua kebutuhan utama dalam perayaan keagamaan umat Hindu di Pulau Dewata ini, mulai naik.

Sinyal kenaikan harga mulai terlihat, terutama pada jajanan tradisional yang berbahan dasar kelapa dan ketan.

Karno (67), pedagang buah dan jajan banten, mengungkapkan bahwa saat ini kenaikan harga sudah terlihat. Ia mengatakan biasanya puncak kenaikan harga terjadi pada H-4 Galungan. “Jajan naik sedikit, sekitar dua ribu sampai lima ribu rupiah. Misalnya, sebelumnya Rp25.000, sekarang bisa jadi Rp30.000. Itu karena bahan-bahan kayak kelapa sekarang mahal,” jelasnya saat ditemui di areal Pasar Ketapian Denpasar, Rabu (16/4).

Baca juga:  Jelang Galungan, Harga Cabai dan Bunga Melonjak

Senada dengan Karno, Kartini (60), pedagang jajan banten lainnya, menyebut serundeng (kelapa parut sangrai berbumbu) sudah mengalami kenaikan harga secara bertahap. “Dulu harganya Rp5.500, sekarang modalnya udah Rp6.500. Ini udah tiga kali naik. Tapi kalau yang lain masih tetap, belum naik,” ujarnya.

Sementara itu, Suliati (55), pedagang buah, menyampaikan bahwa harga buah saat ini masih stabil. Namun ia memprediksi akan ada lonjakan permintaan yang bisa mendorong kenaikan harga mendekati tanggal 20 April. “Mungkin ini tanggal 20 harus melonjak, kan belanja banyak-banyak orang, satu kali itu aja belanja, wes sekalian belanja,” katanya.

Baca juga:  Purnama Sada dan Kala Paksa, Tak Baik untuk Palukatan Diri

Berbeda dengan para pedagang eceran, Ika (40), penjual snack grosir, menyebut tidak ada perubahan harga sejauh ini. Ia mengatakan jenis jajanan yang ia jual tidak terpengaruh oleh kenaikan harga kelapa. “Saya lebih ke grosiran, jadi belum ada kenaikan apa-apa. Kelapa juga nggak pengaruh ke saya,” jelasnya.

Para pedagang berharap pasokan tetap lancar menjelang perayaan Galungan. Karno berharap barang tetap tersedia agar masyarakat tidak kesulitan saat hari raya tiba. “Kadang kalau udah dekat Galungan, barang suka susah dicari. Harapannya sih tetap ada semua,” tuturnya. (Andin Lyra/balipost)

Baca juga:  Puluhan Desa/Kelurahan di Bali Berstatus Zona Merah, Cuma di 2 Kabupaten Ini Nihil
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *