Suasana lalin di kawasan Kuta, Badung yang padat kendaraan. (BP/eka)

DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster menyebut Bali penyumbang devisa pariwisata sebesar 46 persen di Indonesia. Untuk itu, sudah sewajarnya Bali mendapat dukungan pembangunan infrastruktur dari Pemerintah Pusat.

Oleh karenanya, Gubernur Koster berencana menemui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy pada Mei 2025 nanti. Pertemuan itu akan membahas penganggaran sejumlah proyek infrastruktur strategis di Bali.

“Saya akan menghadap ke Pak Menteri Bappenas, rencananya bulan Mei untuk membahas sejumlah program infrastruktur supaya ada kenang-kenangan dari pemerintah pusat diberikan kepada Bali,” ujar Gubernur Koster, Selasa (15/4).

Gubernur Koster mengatakan Bali, khususnya di wilayah selatan, sudah semakin macet. Oleh karenanya, infrastruktur lalu lintas perlu segera ditingkatkan. Apalagi kemacetan di Bali sudah menjadi sorotan dunia.

Baca juga:  Pembunuh Wanita Panggilan Dimasukkan ke Koper Jalani Sidang Perdana

Koster menegaskan permintaan anggaran ke pemerintah pusat bukan semata-mata tanpa dasar. Menurutnya, Bali layak mendapatkan alokasi dana pembangunan karena kontribusinya yang besar terhadap pendapatan nasional, khususnya dari sektor pariwisata. Pada tahun 2024 Bali dikunjungi 6,4 juta wisatawan mancanegara.

“Kontribusi devisa pariwisata Bali itu 46 persen, bayangkan satu provinsi berkontribusi 46 persen devisa pariwisata,” ujar Koster.

Koster mengungkapkan bahwa Pemprov Bali telah menyepakati 16 proyek strategis daerah bersama seluruh bupati/wali kota se-Bali. Proyek-proyek tersebut akan dijalankan secara bertahap sebagai bagian dari rencana pembangunan jangka menengah 5 tahun mendatang.

Gubernur Koster menyampaikan pembangunan Bali dalam 5 tahun ke depan akan dijalankan dengan konsep satu pulau, satu pola dan satu tata kelola.

Baca juga:  Prof. Wayan Ramantha Berpulang

Meskipun ada kewenangan dari kabupaten/kota untuk mengelola daerahnya masing masing, namun tidak boleh mengabaikan kepentingan bersama.

Ia menyampaikan sejumlah program prioritas yang telah dicanangkan seperti penggunaan energi bersih terbarukan, swasembada dan diversifikasi pangan, pengendalian alih fungsi lahan, kesehatan, hingga pembangunan infrastruktur strategis penunjang pariwisata, seperti underpass untuk memecah kemacetan di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung serta pembangunan subway.

Ketua DPD PDIP Bali ini juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia Bali melalui program satu keluarga satu sarjana yang diprioritaskan bagi keluarga miskin yang belum memiliki sarjana di tengah keluarganya. Tidak hanya itu, Gubernur juga ingin mengupayakan sekolah gratis sampai ke tingkat SMA/SMK.

Baca juga:  Puluhan Penyandang Tunanetra Dibantu Tongkat Adaptif Sensorik

Dengan demikian, akan tumbuh SDM Bali yang unggul, profesional dan mampu berkompetensi. “Untuk itu kita harus gerak cepat, akhir 2029 semua pondasi sudah terbentuk sehingga pergerakan kita ke depannya akan lebih terarah dan tertata,” ujarnya.

Gubernur Koster menegaskan, untuk mewujudkan visi besar itu mesti ditopang dengan strategi pembangunan yang terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam satu kesatuan wilayah sehingga harus bersatu dan bersama-sama mewujudkannya.

Koster menambahkan sejumlah program prioritas akan menjadi hal fundamental yang akan diakselerasi dalam pencapaiannya, tidak hanya untuk pembangunan Bali dalam 5 tahun ke depan tetapi juga menjadi landasan bagi Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *