
DENPASAR, BALIPOST.com – Angka kemiskinan ekstrem Denpasar pada 2024 yang diverifikasi dan validasi oleh Pemerintah Kota Denpasar sejumlah 1.432 KK dan 4.794 individu yang tersebar pada 43 desa/kelurahan.
Guna mengintervensi angka kemiskinan, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Sabtu (19/4) mengatakan, pemerintah menganggarkan Rp 59,8 miliar di 2025.
Anggaran ini untuk menunjang berbagai program yang terintegrasi, baik untuk membantu menurunkan pengeluaran seperti memberikan bantuan kesehatan, pendidikan, bedah rumah, dan meningkatkan pendapatan melalui pelatihan, pengembangan ekonomi masyarakat pada penduduk miskin khususnnya intervensi program inklusi pada penduduk dengan kategori kemiskinan ekstrem.
Ia menyebutkan anggaran ini naik dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp45,88 miliar.
Anggaran di 2025 digunakan untuk pendidikan dengan pemberian beasiswa senilai Rp 2,4 miliar, untuk sektor kesehatan berpa jaminan kesehatan sebesar Rp 40,3 miliar, untuk sektor peningkatan ketrampilan berupa pelatihan dan sertifikasi sebesar Rp 412,6 juta, untuk ssektor sosial (permakanan, sandang, pendataan) sebesar Rp 504 juta.
Selain itu, anggaran juga digunakan untuk sektor infrastruktur berupa perbaikan rumah tidak layak huni, sanitasi jamban sebesar Rp 2 miliar, pemberian bibit ternak dan tumbuhan sebesar Rp183.300.000. “Saat ini kami juga sedang merancang program 1 KK miskin 1 sarjana sebagai salah satu program yang terintegrasi dengan program Provinsi Bali untuk menekan angka kemiskinan,” imbuhnya. (Citta Maya/balipost)