
DENPASAR, BALIPOST.com – Gubernur Bali, Wayan Koster dalam sejumlah kesempatan mengampanyekan pentingnya pengelolaan sampah berbasis sumber, salah satunya lewat pembuatan teba (lahan membuang sampah) modern.
Anjuran ini pun diapresiasi pelaku usaha pariwisata di Sanur. Salah satunya, Ida Bagus Ngurah Agung Kumbayana, Sabtu (19/4).
Ia mengatakan, sesuai arahan Gubernur Bali untuk mengurangi timbulan sampah plastik dan pengelolaan sampah berbasis sumber, pihaknya juga turut berupaya memelihara lingkungan, mengurangi penggunaan plastik.
“Kita di hotel juga mengurangi hal itu, kita tidak menggunakan plastik atau bahan-bahan yang berbahan plastik,” ujarnya.
Selama ini pengolahan sampah di hotel menggunakan pihak ketiga dalam pengelolaan sampah. “Kita sedang memikirkan dan sedang mencoba manajemen sampah secara internal. Apalagi saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah agar pariwisata bisa berkelanjutan,” ujarnya ditemui saat pelepasan tukik di Pantai Sanur memperingati HUT ke-40 Puri Santrian.
Ia pun mengaku sedang menjajaki arahan pemerintah membuat teba modern. “Kita sedang survei melakukan itu dan perusahaan yang melakukan itu, akan segera dilaksanakan. Memang pengelolaan sampah sangat penting. Kalau tidak, Bali akan rusak dan wisatawan engga mau datang lagi ke Bali. Masalah Bali, sampah dan macet harus diselesaikan,” ujar Managing Director Santrian Group ini.
Selain menangani persoalan sampah, ia mengatakan yang tak kalah penting adalah menjaga ekosistem laut, terutama oleh masyarakat pesisir. Pihaknya di Sanur getol dalam upaya pelestarian penyu lekang dan hijau.
Salah satu upaya menjaga kelestarian penyu adalah melepas tukik dan selalu berupaya menjaga kebersihan pantai, terutama dari sampah plastik. “Kita sudah lakukan setiap hari, kita lakukan beach cleaning setiap hari, kita bisa lihat pantai bersih karena setiap hari dibersihkan,” ujarnya. (Citta Maya/balipost)