Donald Trump. (BP/Dok)

WASHINGTON, BALIPOST.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan kesepakatan yang mungkin tercapai dengan China untuk menyesuaikan kembali hubungan dagang akan menjadi “adil.”

Kedua negara terlibat dalam perang dagang seiring dengan pemberlakuan tarif resiprokal AS.

Awal bulan ini, Trump menaikkan tarif “resiprokal” terhadap China dari 84 persen menjadi 125 persen karena Washington dan Beijing terus meningkatkan perang dagang timbal balik.

Tarif “resiprokal” ini ditambahkan di atas tarif 20 persen yang sebelumnya ia berlakukan terkait peredaran fentanil ilegal, yang berarti tarif efektif terhadap sebagian besar barang dari China kini mencapai 145 persen.

Baca juga:  KUPA dan Perubahan PPAS 2018 Ditandatangani, Ada Pos Belanja yang Digeser

Namun, beberapa produk impor dikenai tarif lebih tinggi lagi akibat bea tambahan, yang dikenal sebagai tarif Section 301, yang bertujuan mengatasi praktik dagang yang tidak adil.

Sanksi ini berkisar antara 7,5 persen hingga 100 persen, yang berarti beberapa barang China, termasuk kendaraan listrik dan alat suntik, kini dikenai tarif hingga 245 persen oleh AS.

Trump mengatakan pada Selasa bahwa tarif 145 persen terhadap sebagian besar barang dari China akan dikurangi “secara substansial,” tetapi “tidak akan menjadi nol.”

“Kita akan memiliki kesepakatan yang adil dengan China. Itu akan menjadi adil,” kata Trump di Gedung Putih, pada Rabu (23/4).

Baca juga:  Sistem Bank Mandiri Error, Saldo Nasabah Berubah

Pernyataan tersebut melanjutkan nada optimistis Trump setelah pada Selasa (22/4) mengatakan bahwa para negosiator akan bersikap “sangat baik” terhadap Beijing.

“Saya tidak akan berkata, ‘Oh, saya akan bersikap keras terhadap China, saya akan bersikap keras terhadap Anda, Presiden Xi (Jinping).’ Tidak, tidak. Kami akan bersikap sangat baik, mereka juga akan sangat baik, dan kita akan lihat apa yang terjadi,” kata Trump dikutip dari Kantor Berita Antara.

“Tapi pada akhirnya, mereka harus membuat kesepakatan, karena jika tidak, mereka tidak akan bisa berdagang di Amerika Serikat,” sambungnya.

Baca juga:  Kementerian Diminta Kejar Swasembada Pangan Dalam Empat Tahun

“Jadi, kami ingin mereka terlibat, tapi mereka harus melakukannya, dan negara-negara lain harus membuat kesepakatan, dan jika mereka tidak membuat kesepakatan, kami yang akan menetapkan kesepakatannya,” ucapnya menambahkan.

Ketika ditanya oleh seorang reporter apakah Washington sedang dalam negosiasi “aktif” dengan Beijing, Trump menjawab, “Aktif. Semuanya aktif. Semua orang ingin menjadi bagian dari apa yang kami lakukan.”

“Mereka tahu bahwa mereka tidak bisa lagi lolos begitu saja, tetapi mereka tetap akan baik-baik saja, dan kita akan memiliki negara yang bisa kalian banggakan, bukan bahan tertawaan dunia seperti selama bertahun-tahun,” katanya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *