
JAKARTA, BALIPOST.com – Pabrik baterai kendaraan listrik (EV), PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power dipastikan tetap beroperasi meski LG mundur dari megaproyek Indonesia Grand Package. Kepastian itu disampaikan Head of Corporate Strategy Hyundai Motors Indonesia (HMID) Hendry Pratama.
Dalam diskusi RE Invest Indonesia di Jakarta, dikutip dari kantor berita Antara, Kamis (24/4), ia menyatakan bahwa operasional produksi sel baterai yang telah berjalan sejak Juli 2024 tidak terpengaruh dengan LG mundur dari megaproyek tersebut.
“Atas beritanya LG mundur ini sebenarnya tidak ada hubungan langsung dari operasional HLI di Indonesia karena HLI bisa sourcing dari lokasi-lokasi lain, dari pihak-pihak lain,” ujarnya.
Lebih lanjut, HMID meyakinkan bahwa entitas HLI, yang merupakan perusahaan patungan antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution, di Indonesia tidak mengalami perubahan dan tetap beroperasi seperti biasa.
HLI saat ini terus memproduksi sel baterai yang digunakan oleh Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI) untuk perakitan unit kendaraan listrik, terutama Hyundai Kona Electric.
Vice President of Commercial and Marketing IBC Bayu Yudhi Hermawan juga menjelaskan pengembangan industri baterai EV terintegrasi merupakan proyek besar yang tidak hanya melibatkan LG.
“Jadi, memang tidak hanya spesifik dari satu rantai value chain, tapi juga terintegrasi. Dan memang apa yang terjadi kemarin itu memang lebih ke area midstream dan hulunya. Sementara untuk hilirnya HLI ini tetap jalan dengan normal,” katanya.
IBC juga mengapresiasi komitmen kuat dari HLI, Hyundai, dan manufaktur EV secara keseluruhan.
LG Energy Solution sebelumnya menjadi bagian dalam beberapa proyek di skema Indonesia Grand Package.
Proyek tersebut sebelumnya disepakati antara Indonesia dan LG Energy Solution dari Korea Selatan pada 18 Desember 2020.
Indonesia Grand Package mencakup pengembangan rantai pasok baterai EV secara terintegrasi, mulai dari penambangan hingga produksi baterai.
Sebagai bagian dari komitmen investasi tersebut, pada 3 Juli 2024, Presiden RI ke-7 Joko Widodo meresmikan pabrik sel baterai EV pertama di Indonesia yang berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Pabrik ini adalah hasil kerja sama antara Hyundai Motor Group dan LG Energy Solution melalui PT HLI Green Power dan telah beroperasi dengan kapasitas produksi tahunan sebesar 10 gigawatt hour (GWh).
Akan tetapi, konsorsium Korea Selatan yang dipimpin oleh LG telah memutuskan untuk menarik dari megaproyek senilai sekitar 11 triliun won (Rp130,7 triliun) tersebut di Indonesia, menurut sumber Yonhap pada Jumat (18/4/2025). (Kmb/Balipost)