Kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan yang akan dikembangkan mulai tahun ini pengerjaan. (BP/Olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pengembangan Pelabuhan Perikanan di Pengambengan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) diperkirakan sudah akan dimulai pertengahan tahun ini. Pembangunan yang diproyeksikan menelan anggaran hingga Rp 1,1 triliun tersebut saat ini progresnya memasuki pendetailan DED (Detail Enginering Design). Dengan waktu pembangunan tahun ini, diperkirakan tahun 2027 nanti Pelabuhan sudah difungsikan dan menjadi pusat perikanan tangkap di Bali.

Kepala Sub Bagian Umum PPN Pengambengan, Lukman Hadi, mengatakan bahwa progres pengembangan Pelabuhan saat ini memasuki persiapan Dokumen Prakualifikasi dan pendetailan DED. “Direncanakan bulan Juli atau Agustus awal dimulainya proyek,” kata Lukman kepada wartawan.

Pengembangan ini dikelola Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Pengembangan meliputi, perluasan lahan Pelabuhan dari saat ini sekitar 13,5 hektar menjadi 60 hektare. Luas kolam labuh juga akan bertambah menjadi 72,5 hektar, dan nantinya akan menjadi tempat labuh dari kapal-kapal yang sebelumnya di Pelabuhan Benoa. Selain itu, pengembangan dengan pembuatan daratan atau reklamasi sekitar 37 hektar. Dengan nilai yang besar, lelang dilakukan internasional dengan metode prakualifikasi dan pelaksanaannya secara multi years.

Baca juga:  Produksi Benih Ikan di BBI Menurun

Diharapkan dengan perluasan areal Pelabuhan ini, akan meningkatkan produksi perikanan secara signifikan. Ditargetkan, kolam labuh dapat menampung hingga 1.500 unit kapal tangkap ikan. Tiga kali lipat dari jumlah kapal saat ini dengan jumlah berkisar 500 unit kapal. Begitu juga hasil perikanan yang saat ini berada di angka 12.304 ton, akan melonjak hingga 80.000 ton, dengan nilai produksi mencapai Rp 3,2 triliun.

Baca juga:  Pemprov Bali Fasilitasi Ratusan Wartawan Vaksinasi COVID-19

Dengan lebih besarnya Pelabuhan, juga dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar. Selain menyerap tenaga kerja mencapai 55.000 orang, perputaran uang harian di kawasan Pelabuhan diprediksi mencapai Rp 32 miliar.

Sementara pendapatan negara dari Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) ditargetkan meningkat drastis dari Rp 1 miliar menjadi Rp 150 miliar. Konsep menjadikan kawasan Pengambengan, Cupel dan Tegal Badeng menjadi minapolitan bisa terwujud dengan pengembangan tersebut. Terlebih di sekitar kawasan ini juga sudah terdapat kampus politeknik perikanan dan sarana penunjang lainnya.

Baca juga:  "Heritage" Modal Pembangunan Pariwisata

Perbekel Pengambengan, Kamaruzaman, mengatakan, pihaknya dalam sosialisasi juga ikut langsung dan dengan pengembangan Pelabuhan ini secara prinsip setuju. Sebelum berkembang seperti saat ini menjadi PPN, desa Pengambengan masih sangat tradisional dan berkembang dengan industri perikanan yang awalnya pengembangan dari Muncar, Banyuwangi. Dengan semakin banyaknya industri pengalengan ikan dan tepung. Peluang kerja juga bertambah dan menyerap masyarakat sekitar tidak hanya dari Desa Pengambengan. “Dengan dikembangkan lagi ke Barat, pada prinsipnya kami setuju,” kata Kamaruzaman. (Surya Dharma/Balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *